Sampang,maduracorner.com – Bangunan SDN Pangoseyan 3 Kecamatan Torjun, Sampang rusak parah. Bangunan yang terakhir kali direnovasi tahun 1997 ini terlihat memperihatinkan. Kayu kayu penyanggah atap sekolah pun sudah lapuk dimakan usia. Begitupun tembok sekolah banyak yang ambruk atau jebol.
“Kondisi bangunan sekolah seperti ini tidak layak ditempati. Karena sangat berbahaya bagi para siswa dan kami selaku tenaga pendidik”,keluh Hafiluddin, salah seorang guru SDN Pangongseyan 3 kepada maduracorner.com, rabu (8/4/2015) siang.
Pihak sekolah pun mengaku, mereka sudah memberitahukan kondisi ini sejak awal ke Pemkab Sampang melalui dinas terkait. Namun sayang, hingga empat bulan berlalu belum ada upaya perbaikan. Mereka pun berharap segera mendapat perhatian yakni perbaikan bangunan sekolah secepatnya.
Meski begitu, pihak sekolah dan para siswanya tidak patah semangat. Mereka terpaksa melakukan proses belajar mengajar di luar ruang kelas. Yakni di langgar atau mushollah serta emperan rumah warga setempat.
“Semuanya ada 151 siswa dari kelas 1-6 yang harus menjalani kegiatan belajar mengajar seperti ini. Mau bagaimana lagi? Daripada belajar di dalam ruang kelas, sementara bangunan sudah tidak layak. Itu malah membahayakan kita sendiri”,terang Hafiluddin.
Namun ia mengatakan, proses belajar seperti ini terasa tidak nyaman bagi para siswa maupun guru. Selain tempatnya yang sempit, mereka harus rela lesehan seadanya. “Tentu tidak nyaman karena tidak ada bangku atau kursi. Para siswa harus selalu menunduk terutama saat menulis. Kasihan mereka”,jelas Hafiluddin. “Kami harap ada perhatian serius dan secepatnya dari pemerintah”,pungkasnya. (mad)
Penulis: Mamad el Shaarawy