Faktor Ekonomi Orang Tua | Oleh : Aryan
Maduracorner.com,Bangkalan -Sebanyak 17 siswa sekolah SD pinggiran drop out (DO). Puluhan siswa Itu terpksa tidak bisa mengikuti Ujian Sekolah SD/MI. Ke-17 siswa SD yang DO itu, 3 diantaranya berada di UPT Disdik Klampis Kecamatan Klampis dan 14 di UPT Disdik Sepulu Kecamatan Sepulu.
“Dari 910 siswa peserta US 2014 itu, 838 siswa berasal dari 33 SDN dan 72 siswa berasal dari MI swasta. 3 siswa dinyatakan DO karena tidak bisa ikut US,” ujar Kepala UPT Disdik Klampis, Matruyam, Selasa, (20/5).
Ketiga nama – nama siswa SD yang DO itu, kata Matruyam, antara lain Ramli siswa SD Larangan Glintong 2, Syaifulah siswa SD Lergunung 1 dan Ismail siswa SD Manunggal 1 Klampis. Siswa terakhir ini tidak bisa ikut US dan di DO karena faktor ekonomi siswa yang bersangkutan diajak merantau orang tuanya ke. Jakarta, seminggu menjelang pelaksanaan US. “Kami sudah mencoba memberi pertimbangan kepada orang tuanya, agar menunggu US selesai, tapi orang tuanya tidak mau,” papar Matruyam.
Sementara itu, 14 siswa yang DO dari 802 siswa berasal dari 33 SDN dan 24 siswa berasal dari 2 sekolah MI swasta di UPT Disdik Sepulu. Diantaranya, Ramli, Bairi, Junaidi siswa dari SDN Bangsereh. Disusul Nurul dan Imam dari SD Klapayan. Kiron, Misbahul, Nurul SDN Maneron 2, Riki Martin, M. Amin dan Niser dari SDN Saplasah 3, Muslimin SDN Tanagurah Timur 1 dan Kamil, Salmawati, Romlah dari MI Raudatul Mutaallimin.
“Kami sudah berusaha membujuk orang tua mereka, agar putranya diperkenankan mengikuti US dulu. Tapi mereka tetap kokoh pada pendiriannya dan tetap mengajak putranya merantau,” pungkas Kepala UPT Disdik Sepulu, Siswadi. (yan/shb).