Lir-Sa’alir, Syair Nasehat Kepada Sesama

lir_saalir_zpsbc346132

Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Kan akowak epakaje
Ma’ ta’ rengsa se nyare
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Reng ta’ kowat ja’ akarja
Ma’ ta’ sossa budhi are
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Ka gunong ngala nyorowan
Kope bella kabadha’an
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Peker bengong ta’ karowan
Nape bula katamba’a
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Ngala’ baddha ban-saromben
Nyambi padhi gan sakesse
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Dika jaga ja’ ban-aban
Duli mandhi ma’le berrse
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Ngenjam buku pas pabali
Se andhi’ ma’ ta’ seddhi
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Sabban laggu dika mandi
Ja’ loppa ngossowe gigi
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Mon teggal badha atoghu
Ba’na entar mon kacapo’
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Lamon ba’na ngedhing laggu
Duli jaga mokka’ sapo’
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Molong tarnya’ ekagangan
Ngeba kaju gan saso’on
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Agabbasan katedungan
Bantal gulung pas esoson
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Lambajung baddhai kesse
E attassa etopoe
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Mon terro romana berse
Tanto bai esapoe
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Mon ka teggal ngeba ladding
Se ta’ parlo pas epoger
 
Lir sa’alir lirsaalir alirkung
Samarena pas ka jeddhing
Terros mandhi ma’le segger

  

Pengertian bebas  bait 1 dan 2

Lir sa’alir lirsaalir alirkung

(sebagai pembatas sampiran dan isi, juga sebagai pembuka)

berteriak kuat-kuat

mencari biar tak penat

kalau tak mampu jangan dipaksakan mengadakan perhelatan

agar tak susah di hari kemudian

ke gunung mengambil tawon (lebah)

botol pecah adanya

pikiran bingung tak karuan

bagiku apakah obatnya

Nyanyian (lagu) Lir-Sa’alir yang bernada riang dan sedikit  menggelitik ini senantiasa di awali dengan syair Lir sa’alir lirsaalir alirkung, dan juga ketika pergantian baris kedua dan di akhir nyanyian.. Biasanya anak-anak membentuk kelompok dan menyanyikan secara bergantian. Ketika sampai pada kalimat, “Lir sa’alir lirsaalir alirkung” maka secara spontan tangan mereka akan bertepuk tangan dengan riuh serta menyerukan kata kung dengan nada yang panjang.. Bait Lir sa’alir lirsaalir alirkung merupakan pembatas sampiran dan isi dan juga sekaligus dijadikan pembuka ketika memulai nyanyian.

Makna yang Terkandung

Bait-bait yang disampaikan dalam nyanyian Lir sa’alir lirsaalir alirkung sangatlah sederhana, namun dari kesederhanaan tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang sangat tinggi, khususnya syair ini memberikan nasehat kepada seseorang tanpa melukai perasaan yang dinasehati.

Syair ini mengingatkan kepada semua orang agar berbuat sesuai dengan kemampuan, ini berkaitan dengan interaksi sosial di masyarakat. Biasanya individu-individu dalam masyarakat ingin lebih dibandingkan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial interaksi instens senantiasa dilakukan, baik dalam bentuk organisasi, perkumpulan, maupun  pengajian. Syair ini memberi wejangan kepada siapapun untuk tidak  memaksakan diri meniru cara orang lain yang lebih mempunyai peluang di bidang finansial atau materi. Terutama ketika sedang mempunyai hajatan atau perhelatan, sebagaimana yang termaktub dalam kalimat, “Reng ta’ kowat ja’ akarja, ma’ ta’ sossa budhi are”. (kalau tak mampu jangan dipaksakan mengadakan perhelatan / agar tak susah di hari kemudian).

Dengan kata lain, jangan sok gengsi. Gengsi, kata tersebut merupakan pemicu untuk berbuat memaksakan diri walaupun tidak mampu. Gengsi pula yang menyebabkan seseorang nekat berhutang kian kemari hanya untuk memuaskan nafsu ingin dipuji, karena meskipun secara materi tidak mampu tetapi dengan cara apapun bisa melaksanakan hajatan sangat meriah dan mendapat pujian. Syair ini mengingatkan agar berbuat sesuai dengan kemampuan, tidak memaksakan diri untuk hanya sekedar menaikkan gengsi. Karena dengan pemaksaan diri yang berlebihan, maka akan mendapatkan kesusahan di kemudian hari. Syair ini memberikan gambaran yang sangat jelas dan utuh, “//Lir sa’alir lirsaalir alirkung / Ka gunong ngala nyarowan / Kope bella kabadha’an / Lir sa’alir lirsaalir alirkung / Peker bengong ta’ karowan / Nape bula katamba’a //. (//ke gunung mengambil tawon (lebah) / botol pecah adanya / pikiran bingung tak karuan / bagiku apakah obatnya//) * Lilik Rosida Irmawati

Tulisan diatas menyalin dari : http://www.lontarmadura.com

Pos terkait