58 Desa di Sampang Dinyatakan Krisis Air Bersih

Kepala BPBD, Wisnu-foto: Son/MC.com

Kepala BPBD, Wisnu-foto: Son/MC.com

Sampang,Maduracorner.com – Pada musim kemarau tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang telah melakukan pendataan dampak kemarau  yang berakibat pada kekeringan. Dan terdeteksi sekitar 58 desa yang tersebar di 12 kecamatan se Kabupaten Sampang dinyatakan kritis.

Menurut  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Wisnu, 12 Kecamatan yang dinyatakan mengalami kekeringan krtitis meliputi Kecamatan Sampang Kota, Jrengik, Torjun, Pengarengan, Kedungdung, Robetal, Ketapang, Sokobenah, Karang Penang, Banyuates, Tambelengan dan Sreseh. Sementara Kecamatan Omben dan Kecamatan Camplong aman dari bahaya kekeringan.

Sementara itu dari data yang di teriman BPBD Sampang dari BMKG, Kecamatan Kedungdung yang paling parah mengalami dampak kekeringan karena dari analisa BMKG wilayah Kedungdung tidak akan diguyur hujan selama 60 hari, sedangkan wilayah kecamatan lainnya hanya 30 hari yang tudak diguyur hujan.

“Pada akhir bulan agustus ini kita akan mulai melakukan droping air bersih ke 58 desa. Pendistribusian air bersih disesuaikan dengan kebutuhan sekitar dua kali dalam seminggu karena keterbatasan anggaran” terang Kepala BPBD Sampang, Wisnu, jum’at (22/08/2014).

Wisnu menambahkan untuk pengadaan air bersih atas bencana kekeringan, Pemerintah Daerah telah menganggarkan sekitar Rp 200 juta selama 3 bulan yang diambil dari APBD Sampang. “Kita siapkan 12 armada dengan kapasitas isi air 5000 hingga 6000 liter” pungkasnya.

Penulis : Son Umar Al Farouq
Editor : Sohib

Pos terkait