6 Kasek SDN Talango Diduga Kompak Korupsi Dana BSM

Kabid Pendidikan Dasar, Fajar Santoso-foto: Teguh/MC.com

Kabid Pendidikan Dasar, Fajar Santoso-foto: Teguh/MC.com

Maduracorner.com, Sumenep — Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk siswa Sekolah Dasar (SD) di kecamatan Talango,  diduga korup oleh oknum kepala sekolah. Dana BSM sebesar Rp 425 ribu, hanya diberikan Rp 50 hingga 200 ribu pada penerima.

Dugaan pemotongan dana BSM tersebut, diduga terjadi di 6 lembaga SD yang ada di Kecamatan Talango, seperti SDN Palas I, SDN Esang II, SDN Padike II, SDN Talango II, SDN Talango III dan Kombang I. Pemotongan dana BSM nilainya bervariasi, ada yang dipotong Rp 370 ribu, ada pula yang dipotong Rp Rp 220 ribu dana BSM dari pemerintah Rp 425 ribu.

“Masing-masing penerima dana BSM hanya menerima Rp 50 hingga Rp 200 ribu. Berpariasinya penerimaan dana BSM tersebut disesuaikan dengan jumlah total yang diterima siswa, bagi siswa yang menerima dana BSM sebesar Rp 225 ribu, oleh sekolah diberikan Rp 50 hingga 100 ribu, sedangkan yang menerima dana BSM sebesar Rp 425 ribu, oleh sekolah diberikan Rp 200 ribu,” terang Bagus Junaedy koordinator Komunitas Cinta Pendidikan Sumenep kepada MC.

Menurut Bagus Junaedy jika uang BSM yang dikorup oleh para kepala sekolah itu tidak segera dikembalikan kepada penerima BSM, pihaknya tidak bakal melaporkan kasus tersebut  ke pihak berwajib untuk diproses secara hukum. “Kita lihat perkembangannya nanti jika mereka para kepala sekolah tidak mengembalikannya akan dilaporkan ke pihak yang berwajib,” tambahnya,

Menurut Bagus, mencuatnya dugaan pemotongan dana BSM tersebut, ketika ada salah satu wali murid yang tidak setuju dengan pemotongan tersebut dan mengadukan kepadanya. Karena laporan pemotongan tidak sesuai aturan yang berlaku, maka pihaknya langsung melakukan klarifikasi kepada sejumlah yang diduga melakukan pemotongan terhadap BSM itu, dan ternyata benar dana BSM diberikan tidak utuh pada penerima dengan alasan akan di bagi rata pada semua siswa yang ada di sekolah tersebut.

Padahal dana Bantuan bagi Siswa Miskin dari pemerintah, harus diterima utuh oleh penerima, yakni sebesar  Rp 425 ribu persiswa. Namun karena yang Rp 20 ribu dipergunakan siswa untuk membeuka rekening, dana BSM hanya diterima siswa melalui wali muridnya sebesar Rp 405 ribu.

Sementara Kabid Pendidikan Dasar, Pendidikan Sumenep, Fajar Santoso,  saat dikonfirmasi MC,  membenarkan adanya laporan dugaan pemotongan. Dan sudah melakukan pemantauan secara langsung terhadap 6 lembaga SD yang diduga melakukan pungli.
 
 “Ya betul kami telah menerima laporan masyarakat bahwa di Kecamatan Talango diduga telah terjadi pemotongan atas dana BSM dan untuk itu nanti kami akan memanggil mereka termasuk kepala UPT nya,” katanya.
 
Padahal menurutnya pihaknya telah mewanti-wanti untuk tidak memotong sepeserpun  dengan alasan apapun. “Saya sudah mengumpulkan mereka para kepala sekolah untuk jangan main potong terhadap uang BSM,” pungkasnya. (tgh/lam).

Pos terkait