Mayoritas Anak Usia Sekolah | Oleh:Aryan
Maduracorner.com,Bangkalan – Sejumlah titik traffic light (lampu lalu lintas) di kawasan kota Bangkalan mulai marak oleh aksi pengamen jalanan baik siang maupun malam hari. Ironisnya, para pengamen itu mayoritas anak-anak usia sekolah. Seperti yang terlihat di traffic light pertigaan Junok, simpang empat jalan Majen Sungkono, Jalan Kartini, Jalan Ahmad Yani dan Let. Abdullah serta simpang empat Jln.Cokroamonito, jalan Veteran, Jalan KH.Holin dan Jalan Sultan Alkadirun (dekat masjid agung Bangkalan).
“Saya ngamen untuk sangu sekolah dan membantu uang dapur ibu,” ujar M.Sohib (11) kelas V SD Pejagan 9 Kelurahan Pejagan Kecamatan Kota Bangkalan, Sabtu (19/10) dengan nada polos.
Dia beralasan, menjadi pengamen itu satu-satunya jalan termudah untuk mendapat uang. Karena profesi bapaknya hanyalah seorang penarik becak dan ibunya pemulung (pengumpul barang bekas) yang tidak pasti penghasilannya. Sedangkan 3 orang adiknya masih kecil sehingga jarang sekali dia diberi uang saku sekolah.
“Saya ngamen sore hari atau sekitar pukul 15.00-17.00 disimpang 4 jalan Pongkoran atau pukul 18.00-20.00 di-stopan lampu merah Kampung Junok. Kalau siang hari takut dirazia sama Satpol PP, pak,” ungkapnya.
Dari aksi ngamennya, dia bisa mengantongi uang antara Rp10 ribu-Rp15 ribu perhari. Semuanya diserahkan kepada ibunya dan dia cuma diberi Rp 3 ribu untuk sangu kesekolah keesokan harinya.
“Kalau hari Minggu saya ngamen dari pagi sampai sore dan malam. Soalnya petugas Satpol PP Bangkalan kan libur,” pungkasnya.(yan/krs)