Bangkalan,Maduracorner.com – akibat kencangnya tiupan angin disertai ombak besar yang terjadi beberapa hari belakangan ini, membuat belasan komunitas nelayan di Desa Kwanyar Barat Kecamatan Kwanyar memilih lego jangkar atau mengurangi waktu melaut. “Akibat kencangnya tiupan angin disertai ombak setinggi 2 meter lebih, kami memilih lego jangkar atau istirahat dan hanya sesekali melaut dan waktunyapun tidak lama. Makanya penghasilan nelayan disini berkurang,” ujar Rifa’i, Kamis, (9/10/2014).
Dijelaskan dia, kalau hari – hari biasa, nelayan biasanya 2 atau 3 kali melaut dalam sehari. Namun kencangnya tiupan angin dan ombak setinggi dua meter lebih, praktis nelayan hanya sesekali dalam sehari atau lego jangkar (sama sekali tidak melaut). “Siang ini cuma dapat tangkapan ikan ukuran 8 – 10 cm dan udang masing-masing dua kilogram,” keluhnya.
Penulis : Aryan
Editor : Sohib