Angka Golput Meningkat, Pendidikan Politik Disoal

Apatisme terhadap demokrasi juga meningkat | Oleh : Mustofa El Abdy

Maduracorner.com, Pamekasan – Angka Golongan putih (Golput) yang tiap tahun terus meningkat menjadi sorotan Komunitas Parlemen Jalanan Mahasiswa (Kopajaa) Pamekasan. Hal itu pun yang menyebabkan belasan aktivis Ngelurug Bakesbangpol.

Menurut Ketua Umum Kopajaa I’am Kholil, Bakesbangkol dianggap ikut bertanggung jawab terkait ajloknya tingkat partisipasi pemilih tersebut. Bahkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemilihan umum pun mulai pudar.

“Salah satu program di Bakesbangpol ada yang namanya program pendidikan politik. Jadi kami mau menanyakan mulai dari tahun 2012, tahun 2013. Jadi setelah kita evaluasi angka golput masih tinggi,” terangnya, Rabu (2/7).

Apalagi anggaran sosialisasi termasuk pendidikan politik pada tahun 2012 sebanyak Rp. 957.750.000, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak Rp. 141.275.000. Kalau hal itu dimaksimalkan dinilai akan menekan angka golput di Pamekasan.

“Kemudian apatisme masyarakat terhadap demokrasi juga ikut berkurang,” tambahnya.

Menanggapi tudingan Kopajaa, Kepala Bakesbangpol Pamekasan, Herman Kusnadi menilai kopajaa salah persepsi. Sebab pendidikan politik yang dimaksud bukan hanya pemilihan umum. Pendidikan politik yang dimaksud, Wawasan Kebangsaan, Forum Lintas Partai, Empat Pilar Kebangsan, dan semacamnya.

“Pendidikan politik yang dimaksud bukan maslah pemilu, di segala bidang ada pendidikan politik. Kalau persolana pemilu itu ranahnya KPU,” tegasnya.

Sementara terkait anggaran yang dimaksud, dirinya tidak mengetahui secara pasti karena pada tahun 2012 dirinya belum menjabat sebagai kepala Bakesbangpol.(top/lam)

Pos terkait