Nur Janti
The Jakarta Post/Jakarta
Ketika film-film Indonesia meraih dua pertiga pendapatan box office nasional tahun lalu, itu menandai puncak bagi industri yang lama mencari pijakan yang stabil. Sekarang, JAFF Market, lengan bisnis dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), bekerja untuk memastikan momentum tidak surut.
Sebagai bagian dari misinya, inisiatif ini mengumpulkan dan menganalisis data untuk mendorong reformasi kebijakan berbasis bukti, mulai dari distribusi bioskop yang lebih merata hingga aksesibilitas film yang lebih baik di seluruh negeri.
“Tanpa data, orang hanya akan mengikuti arus, memproduksi banyak film tanpa kualitas yang semestinya,” kata FX Iwan, ahli strategi bisnis di JAFF Market, pada akhir September saat mengunjungi kantor redaksi The Jakarta Post di Jakarta Pusat.
“Pada akhirnya, konsumen akan bosan dan industri akan mundur lagi.”
Era sinema ketiga