
Maduracorner.com, Bangkalan-Aliansi Pemuda Bangkalan Anti Korupsi (APBAK), Kamis (13/09) menggelar seminar dengan tema “Mencari Pemimpin Bangkalan” Kedepan.
Mulyadi, Koordinator sekaligus Ketua APBAK ini mengharapkan, adanya seminar ini agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam Pemilukada untuk mencari Pemimpin yang berkarakter, bersih (bebas korupsi) dan berpihak pada rakyat.
Hadir sebagai nara sumber pada seminar bertajuk : “membangun Bangkalan dengan pemimpin yang berkarakter kerakyatan bersih dan adil, adalah Hentoro Cahyono, SH, MH (Kajari Bangkalan), Agus Haryono (Ketua Umum PRD) dan Haryadi, Pengamat Politik UWKS.
Dalam perspektif hukum, Hentoro Cahyono memaparkan bahwa aspek korupsi ini merupakan perilaku orang atau sekelompok orang untuk dengan sengaja atau tidak, merugikan keuangan Negara. “Tentunya penegakan hukum terhadap perilaku korupsi ini harus berdasarkan pada bukti-bukti yang cukup kuat dan berdasar sesuai dengan hukum dan perundangan yang berlaku,” urai Hentoro.
Kalau ada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa Kejaksaan “belum” melakukan apa-apa terhadap kasus-kasus korupsi di Kabupaten Bangkalan, Hentoro membantah.
Aturannya adalah bila seseorang yang kemudian terbukti merugikan Negara telah mengembalikan kerugian tersebut, maka tersangka ini kemudian bisa bebas secara hukum. “Sebaliknya bila hartanya tidak cukup untuk pengembalian uang negara yang telah diambilnya, maka secara subsider akan diganti dengan hukuman penjara,” ungkapnya.
Sementara itu Agus Haryono, mengungkapkan bahwa kosrupsi telah membawa Indonesia terpuruk secara fundamental. “Bangsa ini telah sangat berada di titik nadir terendah dengan hilangnya caracter building Bangsa,” jelasnya.
Sudah banyak lembaga-lembaga anti korupsi di Indonesia, tapi masih saja lahan ini tumbuh subur, sambungnya. “Apalagi kalau lembaga anti korupsi ini tidak ada ” katanya.
Sedangkan Haryadi, pengamat politik Unair mengungkapkan bahwa selektifitas untuk mencari pemimpin yang berintegritas tinggi perlu dilakukan.
Ditengah maraknya pemimpin “korup”, maka upaya seleksi pencarian Pemimpin baru di Kabupaten Bangkalan merupakan tugas yang harus diemban kaum-kaum intelektual muda.
Beberapa parameter integritas dan karakter pemimpin, menurut Haryadi perlu menjadi acuan masyarakat dalam memeilih pemimpin. “Sekali salah pilih, maka dosanya akan dinikmati selama 5 tahun kedepan,” ungkap Haryadi.
Diantara 4 Kabupaten di Madura ia melihat Bangkalan-lah yang memiliki masyarakat cosmo-politan. “Dan ini adalah modal bagi Kabupaten ini,” kata Haryadi. (dit/mi/min).