Arek Lancor Pamekasan | Oleh Mamad el Shaarawy
Maduracorner.com, Pamekasan – Malam beranjak larut. Wartawan maduracorner.com, Mamad el Shaarawy bersama sejumlah pentolan supporter K-Conk dari Pamekasan duduk lesehan di salah satu pedagang kaki lima di kawasan Monumen Arek Lancor. Sambil memesan kopi pahit beberapa gelas, kami ngobrol tentang sepakbola dan sesekali ditimpali candaan.
Jam menunjukkan 22.30 WIB. Arek Lancor yang kini lebih akrab disebut Arlan ini, masih ramai dikunjungi warga Kota Pamekasan. Tua muda hingga keluarga. Mereka bercengkrama satu sama lain. “Ya begini suasananya Arlan kalau malam hari. Apalagi kalau besoknya pas tanggal merah. Pasti lebih ramai lagi”,cerita Diduk, pentolan K-Conk Slebor Pamekasan.
Di dalam kawasan Arlan ini, para pedagang kaki lima berderet menjajakan dagangannya. Mulai dari macam-macam minuman dingin dan panas hingga rujak petis Madura tersedia. Tentu para pedagang senang dengan ramainya warga kongkow tersebut.
Padahal, khusus di Kota Pamekasan sudah ada lokasi wisata kuliner malam hari. Yakni Sae Salera di jalan Niaga Kota Pamekasan. “Kalau jajanan disini relatif lebih murah dari Sae Salera. Tapi ya kalau ingin lebih kenyang ya ke Sae Salera”,tutur Diduk sambil terkekeh.
Diduk juga menceritakan, kalau sore hari lokasi ini juga diramaikan oleh penjual atribut Persepam Madura United (PMU). Mulai kaos hingga syal dan assesoris PMU lainnya. “Termasuk assesoris K-Conk ada juga”,ujarnya. Namun setelah ba’da isya’, para pedagang atau penjual makanan mendominasi lokasi Arlan.
Malam makin larut. Tak terasa sudah mendekati tengah malam. Kopi pahit kami mulai habis. Tampak tujuh anggota Satpol PP berkeliling areal Arek Lancor. Mereka menutupi sejumlah portal pintu besi kawasan yang terletak di depan Masjid Jamik As Syuhada tersebut. “Ya begini kalau sudah jam 12. Semua sepeda motor harus di luar kawasan Arlan. Ini juga mengantisipasi tindakan mesum”,kata Diduk.
Lain halnya dengan rombongan kami yang tetap asyik ngobrol dan nyeruput kopi. “Tenang saja, ada pak lurah disini. Gak bakal Satpol PP mengusir kita”,timpal Unsi, pentolan K-Conk Tahanan 14 seraya melirik Lutfi, Lurah Geladak Anyar Pamekasan. Celetukan itu pun disambut tawa malam hari.
Silaturrahmi maduracorner.com dengan kelompok supporter ini pun baru berakhir jam 02.30. Satu persatu warga dan pedagang mulai beringsut meninggalkan Arek Lancor, kawasan yang dulu menjadi tempat gugurnya ribuan pejuang kemerdekaan di era revolusi 1945. (mad)