Baju dari Bunga Melati | oleh : A.Shohib.

Maduracorner.comBangkalan– Bunga Melati dari kabupaten Bangkalan sangat terkenal keharumannya di Indonesia, bahkan bunga melati yang diberi nama bunga melati Raoh Ebuh asal keluruhan Tunjung kecamatan Burneh, ini tingkat keharumannya sudah diuji di laboratorium di Surabaya, hasilny atingkat keharujmananya 1 banding 4 dengan kabupaten lain di Jawa Timur. tak heran jika bunga Melati ini sering dijadikan Baju untuk acara-acara sacral seperti acara perkawinan dan tingkepan.
Salah seorang pembuat baju dari bunga Melati, Jamilah (45) warga dusun Bunalas kelurahan Tunjung kecamatan Burneh, mengaku untuk baju siraman tingkepan dari bunga melati dijual dengan harga Rp 150 ribu, kalau harga melati murah, akan tetapi kalau harga melati mahal, harganya 1 baju melati untuk tingkepan bisa mencapai Rp 250 ribu. “Untuk lain ongkos pak, ongkosnya untuk membuat baju melati ini Rp 30 ribu,” kata Jamilah, Ahad (27/01).
Dikatakan Jamilah untuk membuat baju siraman membutuhkan bunga melati sebanyak 3/4 kg, dan cara memhuatnya tidak membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 5 jam. “kalau kita mulai bikin sejak pagi, jam 12 siang sudah selesai untuk baju siraman,” tutur Jamilah.
Selain untuk baju siraman tinkepan, Jamilah juga membuat baju Melati untuk Manten. Harga baju melati untuk kemanten harganya lebih mahal dibandingkan dengan baju Melati untyuk acara siraman tingkepan, waktu pembuatannyapun juga memburuhkan waktu yang lebih lama serta bunga melati lebih banyak.
Dijelaskan Jamilah, kalau lagi musim dan harga bunga melati murah, harga satu baju manten melati untuk manten laki-laki seharga Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu, akan tetapi kalau harga melati mahal, harga satu baju melati manten laki meliputi sempor dan slayer bisa mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. “Jelas pak, bunga yang dibutuhkan juga lebih banyak, untuk satu baju manten laki-laki menghabiskan, 3 hingga 4 kg bunga melati,” jelasnya.
Sedangkan baju melati untuk manten perempuan kata Jamilah, kalau harga melati murah, harga satu baju melati manten perempuan dijual seharga Rp 800 ribu, akan tetapi kalau bunga melati mahal, harga satu baju melati untuk manten perempuan bisa mencapi Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta.
Bunga Melati yang digunakan Jamilah untuk membuat baju manten maupun untuk baju tingkepan adalah bunga melati hasil tanam warga dusun Bunalas, Sebab bunga melati dari kecamatan dusunnya itu baunya sangat harum dan daya tahan segarnya juga lebih lama dibandingkan dengan melati dari jawa.
Mostar salah seorang petani melati di dusun Bunalas mengakui, jika bunga melati asal dusunnya memang sangat terkenal keharumannya. Sebab selama menanam bunga melati ia tidak pernah menggunakan pupuk kimia, akan tetapi ia selalu menggunakan pupuk kandang. Begitu juga dalam merawatnya dalam satu minggu ia selalu menyiangi tanaman melatinya dari rumput liar. “Kalau ngak dirawat ya ngak bagus, begitu juga bunganya tidak akan harum kalau tidak memakai pupuk kandang, jadi kita harus telaten dalam merawat tanaman bunga Melati ini,” katanya.
Menurut Mostar, jika lagi musim bunga melati, harga 1 kg bunga melati dihargai Rp 2.000 hingga Rp 2.500/kg-nya, akan tetapi apabila musim kemanten dan harga bunga melati sedang baik, harga bunga melati bisa mencapai 200 ribu hingga Rp 250 ribu/kgnya.
Kepala Dinas pertanian dan Peternakan Bangkalan, Puguh Santoso dikonfirmasi melalui Mantri tani (Mantan) kecamatan Burneh, Subakri menjelaskan, bahwa bunga melati asal kecamatan Burneh ini sudah diuji di salah satu lab di Surabaya. “Memang bunga melati asal kelurahan Tunjung ini tingkat keharuman 1 banding 3 hingga 4 di bandingkan melati jawa. Namanya itu melati Ratoh Ebuh,” tutur Subakri.
Jenis melati Ratoh Ebuh ini kata Subakri, sudah disertifikasi oleh bupati bangkalan pada tahun 2005. “Tahun ini melati ratoh Ebuh ini akan diikutka lomba melati jatim, florikultura (tanaman bunga),” pungkas Subakri, (in)