SUMENEP, MADURACORNER.COM- Ruang kelas SDN Sendir 16 Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa disekat menggunakan papan triplek. Hal itu dilakukan, karena bangunan lainnya ambruk diterjang angin kencang, Senin 28 Januari 2019.
Merekayasa tiga ruang kelas di bangunan yang tersisa, menjadi pilihan alternatif pihak sekolah demi berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar atau KBM. Akan tetapi, kondisi demikian membuat konsentrasi siswa terganggu.
“Saya merasa terganggu, dan tidak bisa konsentrasi karena bising. Semoga segera dibangun supaya dapat belajar dengan tenang,” keluh seorang siswa kelas VI, Hikayatul Mahdiyah, Kamis (31/01/2019).
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Sendir 16, Abu Bakar menjelasan, usia bangunan sekolah yang roboh hingga rata dengan tanah itu memang sudah tua, karena dibangun pada 1976 silam. Selama ini, proses perbaikan hanya di bagian atap saja.
“Dengan sangat terpaksa tiga ruang kelas yang tersisa, kami sekat menggunakan papan triplek untuk menampung siswa dari kelas I hingga kelas VI,” tuturnya.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep segera membangun gedung baru untuk SDN 16 Sendir. Apalagi, sekolah ini merupakan satu-satunya lembaga pendidikan dasar negeri di desa setempat.
“Jumlah siswa keseluruhan sebanyak 59 orang. Sedangkan gurunya 11 orang, yang terdiri dari tujuh PNS, dan empat tenaga sukwan,” tandasnya. (*)
Penulis: Sai
Editor: Riyan Mahesa