Bertahan di Tengah Alat Pemecah Batu Modern

Pemecah Batu | oleh Amin Sohib

tampak Ti,ah tetap semangat untuk memecahkan batu gunung menjadi batu krikil-Foto: Amin Sohib/MC.com

Maduracorner.com,Bangkalan– Meskipun saat ini telah banyak alat moder pemecah batu, namun sejumlah pemecah batu tradisional di desa Tenggun kecamatan Klampis kabupaten Bangkalan masih tetap bertahan. Mereka sudah tidak memiliki pekerjaan lain. “Bisanya saya hanya memecah batu ini, untuk memenuhi kebutuhan saya sehari-hari,” kata Ti’ah (70) pemecah batu warga desa Tenggun.

Dalam sehari kata Ti,ah, dirinya bisa memecah batu hingga 5 hingga 10 ember. Dalam satu embernya dijual seharga Rp 3.000. “Kalau pas lagi badan sehat, saya bisa memecah batu ini sampai 10 ember, ya hasilnya lumayan buat beli lauk pauk,” tutur Ti’ah.

Penghasilan yang didapat Tiah dari jasanya sebagai pemecah batu secara tradisional itu setiap 2 hari dia memperoleh upah Rp 25. ribu. “Kalau setiap harinya saya dapat Rp 12.500, kalau dibilang kurang ya kurang pak,” kata Ti,ah.
Saat ini kata Ti’ah di tempatnya bekerja, masih tersisa 3 orang yang masih bertahn sebagai pemecah batu tradisional. “Yam au kerja yang lain saya ngak bisa pak,” pungkas Ti,ah. (min).

Pos terkait