Sampang,maduracorner.com – Puluhan massa dari Parlemen Masyarakat Dizalimi (Parmadi) kembali berunjuk rasa di depan kantor Pemkab Sampang. Senin (16/03/2015) pagi. Kedatangan mereka ini adalah yang ketiga kalinya. Mereka pun kembali mempertanyakan kejelasan dana hasil minyak dan gas (Migas) dari BUMD PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP).
Aksi yang awalnya berjalan dengan tertib ini, berubah memanas.Sempat terjadi aksi dorong antara massa dengan aparat kepolisian dan satpol PP yang mengamankan jalannya aksi. Hal ini terjadi karena Parmadi berusaha menerobos barisan aparat keamanan di depan pintu gerbang kantor Pemkab Sampang. Massa tampaknya emosi, sebab Bupati Sampang Fannan Hasib tidak segera kunjung keluar menemui mereka.
“Bupati harus bertanggung jawab asal sumber dana gaji PT SMP. Bupati juga harus menghentikan sementara gaji direktur dan komisaris PT SMP,”teriak Korlap aksi, Jakfar melalui megaphone yang dibawanya.
Mereka menilai, selama ini Pemkab Sampang tidak transparan masalah keuangan PT SMP. Padahal sejak tahun 2013 lalu, PT SMP sudah tidak melakukan eksplorasi minyak dan gas bumi lagi. Namun anehnya direktur beserta stafnya tetap menerima gaji. “Pertanyaannya, dari mana sumber gaji tersebut,”tanya Jakfar yang disambut teriakkan massa lainnya.
Massa Parmadi ini awalnya berniat meminta kejelasan dengan beraudiensi. Namun hal tersebut urung dilaksanakan. Perwakilan massa kecewa dan membubarkan diri lantaran tidak adanya perwakilan dari PT SMP yang seharusnya bisa menjawab tuntutan dari massa. (son/mad)
Penulis: S Farouq
Editor: Mamad el Shaarawy