Maduracorner.com, Sumenep – Menjelang momentum pesta demorasi Pemilihan Kepala Daerah Gubernur Jawa Timur (PILGUB JATIM) pada 27 Juni mendatang, memunculkan berbagai harapan, salah satunya harapan dari warga Kepulauan Kabupaten Sumenep. Mereka meminta para Calon Gubernur yang akan maju, harus memiliki komitmen yang kongkret dan serius untuk membangun infrastruktur kepulauan yang sejauh ini masih terjadi ketimpangan dengan wilayah daratan.
“ kami tidak perlu muluk-muluk, hanya berharap para Calon Gubernur Jawa Timur (CAGUP JATIM) yang ingin maju di Pemilihan Gubernur (PILGUB) nanti harus memiliki komitmen kongkret dan serius. Karena selama ini masyarakat sudah kenyang dengan janji-janji palsu, faktanya kondisi pembangunan kepulauan masih jauh dari harapan dibanding wilayah daratan. Secara kasatmata bisa dibilang dianak tirikan,” ujar salah seorang warga Pulau Kangean, Zubairi kepada Maduracorner.com. Rabu (20/06/2018).
Menurut Zubairi, hal yang paling urgen di kepulauan ini, yaitu mengenai infrastruktur, seperti pembangunan jalan raya dan transportasi. Karena kedua infrastruktur ini merupakan kendali utama melancarkan aktivitas perekonomian masyarakat kepulauan, khususnya pulau kangean, yang terdiri dari dua kecamatan.
“banyak jalan yang rusak, yang sudah sulit dilalui kendaraan, sehingga sangat menghambat terhadap aktivitas perekonomian masyarakat di sini. Padahal sudah berulangkali disampaikan melalui Dewan Perwakilan Rakyat DPRD dari dapil setempat, tetapi hasilnya hingga saat ini belum juga mendapat respon,” katanya.
Selain jalan, juga mengenai alat transportasi kepulauan perlu mendapat perhatian serius, meski sudah menjadi persoalan klasik, namun hingga saat ini belum juga menemukan solusi yang kongret yang bisa meng-kafer keinginan masyarakat kepulaun. Sebab ketidak maksimalan transportasi ini, membuat segala kebutuhan hidup masyarakat kepulauan serba mahal yang sulit dijangkau, “ jadi kepada para kandidat Gubernur Jatim ini, harapan masyarakat kepulauan betul-betul harus diwujudkan. Yaitu menyelesaikan pembangunan infrastruktur kepulauan yang selama ini terjadi ketimpangan, sehingga masyrakat kepulauan juga ikut merasakan kesejateraan pembangunan seperti yang dinikmati oleh masyarakat di daratan pada umumnya,” pungkasnya.(Sai)