BANGKALAN, MADURACORNER.COM-Calon Bupati Bangkalan Farid Alfauzi menyinggung kesenjangan pendidikan antara di desa dan kota. Terutama, masalah penempatan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Tidak meratanya penempatan tenaga pengajar itu, dinilai menjadi salah satu penyebab kualitas pendidikan di desa jauh tertinggal dibandingkan di wilayah kota. Perlu ada terobosan baru agar kualitas menjadi seimbang.
“Banyak para guru yang berdiam di kota. Sekolah di kota guru PNS bisa ada tiga, empat bahkan sampai lima orang. Sedangkan di desa hanya dikasih satu orang,” sesal Farid ketika mengadiri silaturrahmi antar tokoh masyarakat di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Sabtu (12/5/2018).
Calon nomor urut 1 ini menuturkan, pemerataan dan kesejahteraan guru perlu mendapat perhatian serius agar dunia pendidikan di Bangkalan bisa berkembangan signifikan. Ke depan jangan sampai terjadi kesenjangan antara kota dan desa.
“Ketika guru baik yang di desa maupun di kota sudah dapat diberdayakan, maka akan membawa kemajuan bagi pendidikan,” imbuh Farid.
Di hadapan ribuan masyarakat politikus Hanura itu menjelaskan selain tenaga pengajar yang tidak merata, sarana dan prasarana sekolah di pedesaan juga sangat memprihatinkan. Semestinya, fasilitas di semua sekolah tidak dibeda-bedakan.
“Jika saya terpilih jadi bupati, semua sekolah akan mendapat perlakuan yang sama. Di kota maupun di desa sama saja,” janjinya. (*)
Penulis: Riyan Mahesa
Editor: Achmad