Bangkalan, maduracorner.com – Perkelahian dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit atau carok yang terjadi di Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya Bangkalan, Senin (27/7/2015) malam kemarin, dipicu cekcok mulut antara orang tua Mudhi dengan Sunar. Hal ini sesuai keterangan pihak kepolisian bahwa saat percekcokan terjadi, Sunar menampar ayah Mudhi.
Tidak terima dengan perlakuan Sunar terhadap orang tuanya, Mudhi bersama tiga orang kerabatnya langsung mendatangi rumah Sunar. Nampaknya, pihak Sunar dengan dua kerabatnya tidak tinggal diam. Praktis carok empat lawan tiga itu tidak dapat dihindarkan.
Dalam insiden berdarah tersebut menyebabkan Mudhi dan Sunar tewas. Sementara empat orang lainnya menderita luka-luka. Ironisnya, carok dua kubu ini merupakan mantan keluarga. Pasalnya, Mudhi pernah menikah dengan keluarga Sunar namun sudah bercerai.
“Peristiwa ini berawal dari percekcokan antara orang tua Mudhi dan Sunar. Apa yang menjadi permasalahan masih kami selidiki mengapa sampai berujung dengan penamparan yang dilakukan Sunar,”terang Kapolsek Arosbaya, AKP Adi Wira Prakasa kepada maduracorner.com, selasa (28/7/2015) siang.
Dijelaskan oleh mantan Kanit I Satnarkorba Polres Bangkalan tersebut, Mudhi langsung tewas di tempat kejadian perkara (TKP) akibat luka tusuk di bagian perut kiri. Sedangkan Sunar menghembuskan nafas terkahirnya di Puskemas Arosbaya karena mengalami luka sabetan celurit di tengkuk lehar bagian belakang.
“Dalam kasus ini kami mengamankan satu orang berinisial M. Dia berada di lokasi saat kejadian. Untuk barang bukti, sebilah celurit sudah kita amankan,”imbuh Wira.(her/mad)
Penulis: Heryanto
Editor: Mamad el Shaarawy