BANGKALAN, MADURACORNER.COM- Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengobati kegundahan hati. Salah satunya, mencurahkan semua beban permasalahan yang tengah menyelimuti melalui bait-bait puisi.
Kadang apa yang tak mampu diucapkan lewat kata-kata, maka tulisan yang bisa mewakilinya. Sesuatu yang kadang tidak mampu dinadakan oleh suara, tidak ada pilihan lain, kecuali menuangkan keresahan di ujung pena.
“Ketika galau, saya memilih menulis puisi, karena lebih bermanfaat dan menjadi sebuah karya nyata,” terang Diana Putri Arifiani, Minggu (29/4/2018).
Mahasiswi semester VI Program Studi (Prodi) Bahasa Indonesia STKIP PGRI Bangkalan itu, tidak hanya gemar menciptakan puisi. Namun, juga hobi menulis cerita pendek (cerpen).
Bahkan, cerpen yang ditulis gadis manis berusia 22 tahun ini dengan judul ‘Ketiban Duren (Duda Keren)’ meraih juara III dalam Festival Monolog yang diselenggarakan Prodi Bahasa Indonesia pada tahun 2017.
“Puisi dan cerita yang aku tulis tetap menggunakan bahasa Indonesia baku. Bukan menggunakan bahasa ‘alay’,” ucapnya tersenyum. (*)
Penulis: Riyan Mahesa
Editor: Achmad