Pamekasan, Maduracorner.com – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur belum menemukan kasus flu burung di wilayah Pamekasan, sekalipun kasus tersebut mulai ramai di daerah lain.
Menurut Kadisnak Pamekasan, Bambang Prayogi, kasus yang ditemukan oleh petugas hanya penyakit akibat pengaruh musim yang memang rawan terhadap unggas. Salah satunya penyakit Snot atau Infectious Coryza.
“Yang jelas kalau perubahan iklim ini pasti akan berpengaruh pada unggas, kalau hasil lab belum ada yang mengarah ke sana (flu burung.Red),” kata Bambang, Minggu (3/4/2016).
Namun pola kematian antara unggas yang terkena penyakit akibat perubahan iklim hampir sama dengan unggas yang mati akibat flu burung. Kecuali dilakukan penelitian di Laboratorium.
“Makanya kita mesti bawa teman-teman dokter hewan dari UPT Provinsi yang mereka punya alat untuk mendeteksi itu,” imbuh Bambang.
Meski demikian Bambang mengaku tetap melakukan langkah antisipasi untuk mendeteksi dini penyakit flu burung. Termasuk menyiapkan tim aksi dan tanggap yang standby selama 24 jam.
“Karena penyakit unggas cepat, bukan hitungan hari, tapi hitungan jam, sehingga butuh reaksi cepat dari petugas,” pungkasnya.(*)
Reporter : Fatahillah Kamali。 Editor : Altsaqib