Sumenep, maduracorner.com– Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) demo Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang dinilai mandul dalam mengatasi kasus korupsi. Seperti penanganan kasus raskin yang ada di beberapa desa di Sumenep.
“Tiga bulan yang lalu kami sudah audiensi, tetap sampai hari ini tak satupun kasus yang kami tuntut terselesaikan, dan terkesan jalan ditempat,” teriak Bisrie Gie Korlap aksi.
Ada 4 kasus yang dinilai lamban dalam penanganannya yaitu, kasus raskin di Desa Guluk-Guluk dimana selama 3 tahun masyarakat hanya menerima 13 kali dan sudah masuk Kejari sejak tahun 2014 lalu, kasus raskin di Desa Duko Kecamatan Rubaru, di Desa Lapataman dan Desa Lapa Laok Kecamatan Dungkek, menurutnya sampai saat ini tidak ada kejelasan.
“Tidak hanya itu kasus DAK Disdik tahun 2010, selama 5 tahun kasus tetap mengendap,” ujarnya.
Sementara Kasi. Intel Nyoman Suji Agustina Aryantha saat menemui massa mengaku saat ini pihak Kajari sedang menjalankan tugas ke Pamekasan. Dan dari beberapa kasus yang menjadi tuntutan mahasiswa semuan dalam proses.
“Semua masih dalam proses, kami butuh waktu, seperti kasus raskin di Desa Guluk-Guluk sudah dalam penyelidikan, tidak ada yang kita tinggalkan,” jelasnya.
Namun dengan jawaban tersebut merasa tidak puas dan langsung menudiang Kejadi “mandul” dengan berjalan mundur sebagai bukti kekecewaannya dengan tidak ditemui Kajari.
Penulis : Ari. Editor : Gebril