BANGKALAN, MADURACORNER.COM – Hartanto, (40) sopir taksi online Surabaya jadi korban kejahatan di Kabupaten Bangkalan. Dia datang ke kabupaten paling barat di Pulau Madura ini, untuk menjemput seseorang bernama Wahyu. Warga Desa Parseh, Kecamatan Socah itu, meminta diantar ke pasar Turi.
Tanpa menaruh curiga, Hartanto mengambil order tersebut dan meluncur ke lokasi pemesanan. Setelah melintasi tol Suramadu, ia mengontak lagi pemesan dan diarahkan lewat Pasar Burneh. Disana, katanya, sudah menunggu Abdul Mujib, (24) keponakan Wahyu yang akan menunjukkan jalan.
Hartanto sampai duluan dan menunggu depan pasar. Tak lama Mujib muncul naik sepeda motor. Dia lalu pura-pura pinjam hand phone Hartanto untuk menelpon pamannya. Saat korban lengah, Mujib bawa kabur hand phone tersebut.
Karena kabur ke arah yang sama dengan posisi mobilnya, Hartanto mengejar. Kira-kira setelah satu kilo, Hartanto berhasil memepet dan langsung menabrak pelaku. Mujib dan sepeda motornya pun nyungsep ke sawa. Ia terluka parah di lengan kanan dan lecet-lecet di kedua betis dan paha. Hartanto kemudian membawa tersangka ke kantor Polsek Burneh.
“Penjahat di Parseh itu up to date, ada saja akalnya, selalu menemukan modus baru ikut perkembangan zaman,” kata Kanit Reskrim Polsek Burneh, Ipda Arisandi kepada Maduracorner.com.
Menurutnya, tak lama setelah Mujib tertangkap, polisi langsung melakukan penggerebekan Wahyu, pemesan taksi online, di rumahnya Desa Parseh namun gagal. Wahyu berhasil melarikan diri sebelum polisi tiba dirumahnya.
“Peristiwa yang dialami Hartanto jadi pelajaran bagi pengemudi taksi online lain agar berhati-hati,” tandasnya.(*)
Penulis: Heriyanto Ahmad
Editor: Achmad