Adopsi Program Daerah Lain | oleh : teguh
maduracorner.com, Sumenep – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep terus berupaya membantu petani garam untuk meningkatkan produksinya. termasuk juga untuk mencari terobosan bagaimana kualitas garam lebih baik dan laku dipasaran.
Salah satu langkah yang akan dilakukan tahun ini, bagaimana petani bisa melakukan proses pembuatan garam dengan menggunakan teknologi ulir filter (TUF). teknologi ini terbukti sudah berhasil dilakukan oleh petani garam daerah lain, seperti di Cirebon dan berbagai kota penghasil garam di Indonesia.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanana Kabupaten moh. Djakfar mengatakan, melalui program itu, para petani yang biasanya menghasilkan garam 90 sampai 100 ton per-hektar per-tahun diharapkan mampu menghasilkan diatas 120 ton per-hektar per-tahun. “Jika pada tahun 2013 lalu, dari 366 kelompok tani menghasilkan produksi garam sekitar 110.000 ton, dan dengan teknologi baru ini diharapkan pada tahun 2014 bisa menghasilkan 296.000 ton,” terangnya.
Tahun ini Kabupaten Sumenep menerima program pola mandiri sebesar Rp. 3 milyar, dengan target untuk 60 kelompok petani garam. Kalau hasil produksi dan kualitas garam ini bagus dimungkinkan hasilnya bisa diatas 97 persen dari sebelumnya. Hanya saja, diakui Djakfar, persoalan yang dihadapi oleh para petani garam tidak hanya di Madura, tapi sekitar 43 Kabupaten/Kota di Indonesia penghasil garam. Sementara petani garam mengeluhkan harga garam yang sangat rendah.
Jika pada tahun 2013 lalu dengan lama produksi masa panen 2,5 bulan harga garam K-2 hanya sebesar Rp. 200,00 hingga Rp. 350,00 per-kilogram, dan K-1 seharga Rp. 450,00 hingga Rp. 500,00 per-kilogram. Harga ini jauh rendah dibandingkan dengan harga dari Kementerian Perdagangan RI yang mematok garam K-2 dengan harga sebesar Rp. 550,00 per-kilogram, dan K1 seharga Rp. 750,00 per-kilogram.
“Rendahnya haraga garam inilah yang membuat petani garam sulit mendapatkan kesejahteraan. Namun, kami akan terus berupaya untuk mengupayakan naiknya harga garam, salah satunya dengan dukungan para Bupati di Madura, dan BPWS,” pungkasnya. (tgh/krs)