BANGKALAN, MADURACORNER.COM- Ketua Dewan Syuro PKB Bangkalan, KH Muhammad Faisol Anwar resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Pengasuh Pondok Pesantren Kholiliyah Anuroniyah itu, menyatakan mundur ketika rapat pleno DPC PKB Bangkalan, Jumat, 5 Januari 2018 lalu.
Keputusan pengunduran diri, juga dilakukan oleh anggota dewan syuro PKB, KH Abd Adhim Kholili.Surat pernyataan pengasuh Pondok Pesantren Alfalah Kepang ini, dibuat pada 7 Januari 2018.
“Beliau baru menandatangani surat pengunduran diri itu, tanggal 9 Januari dan sudah diserahkan,” terang KH Fathur Rozi Zubair menantu KH Abd Adhim Kholili, Selasa (16/1/2018).
Pengunduran diri dua pengurus dewan syuro PKB tersebut menimbulkan pertanyaan besar dan penuh misteri. Apalagi, keduanya mundur saat proses pencalonan bupati dan wakil bupati menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.
Bahkan, mundurnya KH Muhammad Faisol Anwar dan KH Abd Adhim Kholili dikait-kaitkan dengan pilihan PKB yang mengusung pasangan calon KH Imam Buchori Kholil-KH Mondir A Rofii di Pilkada serentak 27 Juni mendatang.
“Beliau hanya ingin fokus dakwah dan pengajian ke desa-desa. Terkait alasan yang pasti mengapa mengundurkan diri, saya kurang tau,” jelas Ra Fathur sapaan akrabnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PKB Bangkalan Hotib Marzuki menegaskan, pengunduran diri KH Muhammad Faisol Anwar dan KH Abd Adhim Kholili tidak ada hubungannya dengan Pilkada. Namun, keduanya ingin fokus mengurus pesantren dan tidak ingin terjun ke politik praktis lagi.
“Kami tidak bisa menghalangi hak preogratif seseorang. Sebenarnya, beliau- beliau ini sudah selesai masa jabatannya,” tutur Hotib.
Anggota komisi B DPRD Bangkalan itu menjelaskan, KH Muhammad Amir Faisol memang pernah mengirimkan surat pengunduran diri dua tahun yang lalu. Akan tetapi, pengurus DPC PKB meminta untuk tetap bertahan menjadi ketua dewan syuro.
“Waktu itu baru selesai Pileg 2014 yang ingin mundur. Tapi, kami membujuk beliau untuk bertahan,” imbuhnya.
Hotib memastikan, mundurnya ketua dan anggota dewan syuro sama sekali tidak berpengaruh terhadap situasi internal partai. Kekuatan PKB dan partai koalisi tetap solid dan tidak terpecah belah.
“Kami mengucapkan terimaksih atas perjuangan beliau-beliu selama bersama PKB,” tandasnya. (*)
Penulis: Heriyanto Ahmad
Editor: Achmad