Era Digital, Mahfud Dorong Wartawan Bekerja Sesuai Kode Etik

BANGKALAN, Maduracorner.com, Peran media tak hanya sebagai wadah yang menyuguhkan berita dan informasi saja, namun juga menerapkan elemen-elemen jurnalistik yang akan menentukan apakah sebuah media akan menjadi provokator atau media yang memproklamirkan perdamaian.

Ini adalah persoalan tentang apakah seorang jurnalis mengerti atau tidak mengerti sama sekali dengan elemen-elemen jurnalistik. Hal ini tergantung dari penerapan insan pers menjalankan kerja-kerja jurnalistik sebagai kebutuhan masyarakat untuk mendapat informasi. 

Bacaan Lainnya
umroh

Apalagi di era digital, praktik jurnalisme menghadapi beberapa tantangan, selain adaptasi terhadap teknologi digital juga kemunculan jurnalisme instan dan informasi hoaks. 

Hal itu disampaikan anggota DPRD Jatim fraksi PDIP (Jatim), Mahfud S.Ag,. Dia mengatakan, di era digital ini para jurnalis dituntut untuk siap hadapi tantangan. Oleh karena itu, pihaknya mendorong jurnalis tetap menerapkan nilai-nilai dasar jurnalisme. Terlebih para jurnalis bisa menjalankan 9 elemen yang wajib ditaati dalam jurnalistik.

Adit wartawan senior (sebelah kanan), Anggota DPRD Jatim fraksi PDIP Jatim, Mahfud S.Ag (tengah) didampingi Ketua Komunitas Wartawan Bangkalan, Eko Dian Wahyudi (sebelah kiri)

“Media massa atau pers adalah bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat, dalam perannya memberikan referensi untuk mengetahui informasi dan isu-isu strategis kepada publik,” kata Mahfud, saat menggelar diskusi wawasan kebangsaan bersama awak media di Kabupaten Bangkalan, Sabtu (5/11/2022).

Menurutnya, berita dibutuhkan sebagai pengikat warga dalam menjalani hidup, pelindung bagi warga, bahkan sebagai pengidentifikasi mengenai apakah sebuah media yang memberitakan informasi layak dijadikan sebagai panutan atau musuh. 

Kita membutuhkan berita untuk menjalani hidup kita, melindungi diri kita sendiri, mengikat satu sama lain, dan mengidentifikasi teman dan musuh. Jurnalisme hanyalah sistem pemasok informasi tentang kejadian yang diterima oleh masyarakat apakah berita tersebut mempengaruhi kualitas hidup, pikiran, atau budaya masyarakat.

Selain itu, media massa juga berfungsi sebagai penyambung lidah, perantara atau penghubung bagi masyarakat, salah satunya dengan melaksanakan tugas mulianya, menyebarkan informasi yang akurat dan benar. 

“Yang tak kalah penting lagi, media massa mempunyai kekuatan yang signifikan dalam mempengaruhi pemikiran maupun sikap dalam bermasyarakat. Termasuk berperan besar dalam membentuk opini masyarakat,” tutur politisi alumnus IAIN sunan Ampel Surabaya tersebut..

Mahfud juga menyampaikan, masyarakat saat ini mudah mendapatkan informasi yang didapatnya, termasuk dari media massa. Masyarakat dapat menjadi sejuk ketika informasi yang disajikan merujuk pada kebenaran. 

“Dan itu akan terjadi sebaliknya, konflik akan terjadi saat informasi yang diberikan berisi Hoaks dan provokatif. Artinya, baik atau buruknya informasi yang diterima masyarakat tergantung dari pers,” ujar Mahfud, S.Ag.

Oleh karena itu, Mahfud, juga mengajak semua media di Madura khsusunya di Kabupaten Bangkalan untuk tetap memberikan informasi dan Pendidikan yang berdampingan kepada masyarakat, serta tetap menjaga fungsinya sebagai pilar demokrasi.

“Meskipun sekarang pers dihadapkan dengan berbagai problem di era digital, pers harus tetap memegang teguh fungsinya,” jelasnya.

Lebih lanjut dia berpesan, di era digital ini insan pers harus mawas diri dan berhati-hati dalam menyerap informasi. Seperti disiplin verifikasi dan konfirmasi harus menjadi satu keharusan bagi insan pers.

“Artinya teman-teman media khususnya bagi yang muda-muda dalam menjalankan tugasnya harus tetap melakuakan verifikasi dan konfirmasi yang baik dan akurat,” tandasnya. (Ris)

Pos terkait