Era Digital, MH Said Abdullah Tekankan Relevansi 4 Pilar Kebangsaan

KETERANGAN: Suasana sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Balai Desa Keleyan, Socah, Bangkalan. (Dok/Mc).

BANGKALAN – Maduracorner.com, Dalam era digital yang penuh tantangan, Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah, mengingatkan pentingnya 4 pilar kebangsaan sebagai modal sosial. Pada sosialisasi di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Bangkalan, selasa,(26/11/24) lalu. 

Ia menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI harus tetap relevan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi perubahan teknologi yang cepat.

Bacaan Lainnya
umroh

MH. Said Abdullah, melalui Ketua Said Abdullah Institute (SAI) Bangkalan, Safi’ menegaskan pentingnya membumikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai modal sosial dalam menghadapi berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks.

Menurutnya, integrasi nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak hanya sebagai simbol negara, tetapi harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Modal sosial hadapi tantangan zaman. Di tengah derasnya perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi, fondasi kebangsaan yang kokoh sangat dibutuhkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” kata dia, 

Empat Pilar Kebangsaan adalah pilar-pilar yang dapat menyatukan perbedaan, menjaga kebersamaan dalam keberagaman, serta memastikan Indonesia tetap tegak dalam menghadapi segala tantangan. Selain itu, mencegah terjadinya konflik masyarakat.

Menurut Safi’, globalisasi dan kemajuan teknologi informasi membawa dampak besar terhadap nilai sosial budaya, yang seringkali mengancam identitas bangsa. Oleh sebab itu, penting membumikan 4 Pilar ini agar tetap relevan di era modern.

“Ini adalah modal sosial yang harus kita jaga dan tumbuhkan, karena dengan menjadikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman, kita dapat mengatasi berbagai perbedaan dan menciptakan Indonesia yang lebih maju,” kata dia.

Pria yang jabat sebagai rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengecam aksi kekerasan yang sering terjadi di lingkungan kampus dan masyarakat. Ia berharap melalui, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman tentang hidup damai dan rukun.

“Mari kita jangan mudah bertindak semena-menan dan aksi kekerasan. Mari kita tanamkan 4 pilar kebangsaan ini ke dalam jiwa kita, agar tidak mudah bertindak kekerasan,” pungkasnya. (RED).

Pos terkait