Bangkalan, maduracorner.com – Deklarasi Provinsi Madura yang akan digelar oleh Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (P4M) pada tanggal 10 November mendatang, mendapat berbagai macam tanggapan dari sejumlah kalangan. Selain dukungan, ada juga yang menolak upaya pembentukan propinsi baru ini.
Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Ketua DPC GMNI Bangkalan, Divo Kurniawan Jayadi. Ia menduga wacana provinsi Madura bukanlah representasi keinginan masyarakat Madura. Namun, sebuah syahwat politik golongan tertentu yang dibungkus atas nama kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
“Kalau bukan kepentingan kelompok tertentu, pastinya empat bupati di Madura bisa duduk satu meja dan menghasilkan gagasan-gagasan kedepan. Tapi nyatanya itu tidak pernah terjadi. Jangan-jangan ada agenda terselubung nih,”tuding mahasiswa Fakultas Hukum UTM ini kepada maduracorner.com, rabu (4/10/2015).
Divo mengatakatan, tujuh tahun pasca berdirinya jembatan Suramadu seharusnya sudah mampu menunjukan kemajuan dari sektor perekonomian dan pembangunan. Akan tetapi, pada kenyataannya sama sekali tidak ada perubahan yang membanggakan. “Jangan sampai wacana Provinsi Madura hanya dijadikan ajang mengeruk keuntungan para pemangku kepentingan,”tegasnya.
Hampir senada disampaikan Wakil DPRD Bangkalan Fathkurrahman. Ia menjelaskan, cita-cita Madura menjadi provinsi merupakan sebuah terobosan yang luar biasa dan patut didukung. Namun, tidak lantas terburu-buru dan dipaksakan segera terwujud. Sebab, proses pembentukannya harus melalui tahapan-tahapan yang memakan waktu tidak sedikit.
“Untuk saat ini masih terlalu dini jika Madura harus dipaksakan menjadi provinsi. Saya kira justru merugikan bukan menguntungkan masyarakat,”tandas politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Ji Kur, sapaan akrabnya, banyak hal yang harus diperbaiki dan dipersiapkan agar benar-benar siap memisahkan diri dari Propinsi Jawa Timur. Terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). “Mampu gak dalam pemanfataan dan pengelolaan potensi-potensi lokal untuk pengembangan sektor ekonomi. Belum lagi berbicara tentang politik dan budaya lo,”ucapnya. (her/mad)
Penulis: Donny Heryanto
Editor: Mamad el Shaarawy
Editor: Mamad el Shaarawy