Guru Kesayangan di Pecat, Ratusan siswa SMPN-1 Kedundung Mogok Belajar

steri Teroris di Tangkap Polisi di Pamekasan.

Maduracorner.com,Sampang– Hanya gara-gara guru kesayangannya di pecat ratusan siswa SMPN-1 Kedundung kabupaten Sampang mogok belajar. Adalah Novita guru dengan yang masih berstatus guru tidak tetap (GTT) itu membuat para siswa mengucurkan air mata, saat guru bahasa Indonesia yang berparas cantik itu keluar dari halaman sekolah.

Kepala SPN-1 Kedundung tiba-tiba memecat novita dengan alasan karena tidak disiplin mengajar. Padahal  menurut siswa, guru yang berparas ayu ini selalu aktif masuk sekolah dan tidak pernah marah pada siswa.

Tentu saja  ratusan siswa yang hanya bergerombol sambil teriak-teriak di halaman sekolah itu menjadi perhatian  seorang polisi yang sedang melintas. meski sudah di paksa masuk ruang kelas namun siswa tetap tak bergeming dan tidak ingin belajar jika sang guru Novita tidak dikembalikan untuk mengajar kembali.

Selah seorang siswa SMPN-1 Kedundung, Hadi mengaku ibu Novita selalu bersikap baik kepada siswa. “Ibu novi itu baik sekali sama siswa dan tidak pernah marah sama kami,” kata Hadi.

Sementar itu, guru GTT Novita mengaku tidak bisa berbuat apa-apa atas pemecatan terhadap dirinya. “mau lapor ke dinas pendidikan maupun UPTD tidak bisa mas,  karena saya kan hanya guru tidak tetap. Saya  hanya minta bayaran saya dua bulan diberikan selesai itu,” kata Novita

Kepala SMPN_1 Kedundung, Lilik Endariyati menyatakan, jika guru yang mengajar di SMPN-1 itu yang dipecat itu karena tidak bisa dibina. “Kalau tidak bisa di bina mau gimana lagi, kan wewenang GTT itu ada di saya sebagai kepala sekolah,” kata Lilik Endariyanti.

hingga siang hari, ratusan siswa tetap mogok belajar dan tidak mau menerima pelejaran. bahkan  isak tangis terjadi, saat sang guru bahasa indonesia itu hendak pulang di cegat ratusan siswa. mereka berangkulan sambil menangis meminta sang guru yang cantik ini tetap mengajar di SMPN-1 Kedundung. Namun  mereka berharap pihak terkait segera melakukan teguran kepada Kepala sekolah, agar tidak bertindak semena-mena pada guru. (ari/min)

Pos terkait