Bangkalan,maduracorner.com – Kawasan persawahan di 3 dusun Desa Burneh Kecamatan Burneh diserang hama keong. Banyak benih padi milik warga setempat mati beberapa saat setelah ditanam. Kondisi ini tentu membuat para petani memunculkan kekhawatiran, yakni tanaman padi mereka bisa terancam gagal tanam.
Hama keong tersebut diakui para petani memang membuat mereka kerepotan karena mewabah secara merata di areal persawahan mereka. Padahal, setiap hari para petani sudah memungut keong-keong yang memakan bibit padi tersebut.
“Jumlahnya sampai berkarung-karung keong mas. Akibatnya, bibit padi yang beberapa hari ditanam langsung rusak dan mati,”ujar Mat Ra’I, salah seorang petani di kampung Karang anyar kepada maduracorner.com, sabtu (2/5/2015) pagi. “Setiap hari kami pungut, tapi keesokan harinya tetap banyak lagi,”tambahnya.
Nasib yang sama juga dialami Hasan, warga Kampung Karang Bimas. Ia mengaku mengalami kerugian hingga ratusan ribu rupiah. “Bibit padi yang kami beli seharga 400 ribu rupiah beberapa waktu lalu mati, mas. Padahal beberapa kali sudah kami beri obat pembasmi hama. Tapi keong-keong ini terus merusak bibit yang baru kami tanam,”keluh Hasan.
Para petani yang mengalami kerugian akibat serangan hama keong tersebut berharap, ada perhatian dari Pemkab Bangkalan khususnya dari dinas terkait. Sebab sudah berbagai cara dilakukan para petani, namun belum berhasil menuntaskan serangan hama keong yang menyengsarakan para petani ini.
“Kami sangat mengharap bantuan dari Pemkab.Bangkalan dalam menanggulangi serangan hama keong ini . Biar kerugian kami tidak bertambah,”pinta Hasan memelas. (yan/mad)
Penulis : Aryan
Editor : Mamad el Shaarawy