
Maduracorner.com,Bangkalan- Harga Daging sapi dan daging ayam melambung tinggi, tingginya harga daging dan isu flu burung membuat penjual tempe laris manis, karena masyarakat banyak yang menkonsumsi tempe untuk lauk pauk. Meskipun beberapa bulan lalu harga tempe sempat mahal. “Alhamdulillah jualan tempe saya sekarang ini laku keras mas,” ujar Jamilah yang berjualan tempe dipasar Ki Lemah Duwur (KLD) Bangkalan, Minggu,(13/1/2013).
Menurut dia, dengan naiknya harga daging sapi dan jarangnya penjual daging ayam karena ada isyu flue burung. Masyrakat beralih ke lauk pauk tempe. Padahal, jika sebelumnya 1 buah tempe yang berukuran 8 x 15 cm dijual dengan harga Rp.1.500 kemudian naik menjadi Rp.2.500/buahnya. Akibat dampak dari kenaikan harga bahan baku kedelai. “Seingat saya, dulu seharinya paling laku hanya 15 buah tapi sekarang bisa mencapai 40-50 buah/harinya,”terang Jamilah.
Sementara itu, salah seorang pembeli Nurhalimah warga Perumahan Nilam Indah Bangkalan, mengatakan saat ini dia lebih memilih tempe atau tahu sebagai lauk pauk. Karena harganya lebih murah dari daging sapi.
Hal senada juga disampaikan Nurhayati warga Kelurahan Melajah, dalam sebulannya paling makan daging sapi hanya 2-3 kali, jumlahnyapun hanya 1/4 kg. “Sebagai pegawai kecil saya tidak mampu membeli daging sapi setiap hari, apalagi harga daging sapi sekrang Rp.75 ribu/kg. saya pilih tempe saja mas, harganya murah meriah,” pungkas Nurhayati. (yan/min).