Kontrasepsi KB MOP makin diminati | oleh A.Shohib
Maduracorner.comBangkalan – Sebanyak 504 pria di kabupaten Bangkalan mengikuti program KB medis operatif pria (MOP). Setelah mengikuti program KB tersebut secara otomatis ratusan Pria itu tidak produktif lagi. “Sejak tahun 1999 sudah ada 504 orang yang ikut MOP, dan ini tiga orang juga mau ikut MOP,” terang Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Bangkalan, Lily Setiawaty Mukti disela-sela acara bakti sosial TNI, KB, dan Dinas Kesehatan Bangkalan di Kampung Sattoan Kelurahan Pejagan kecamatan kota, Selasa (19/03).
Dijelaskan Lily S Mukti, pria yang mengikuti program KB MOP ini usianya rata-rata 40 hingga 50 tahun. Mereka memutuskan ikut MOP karena besarnya jumlah kegagalan kaum ibu dalam mengikuti KB. “Kaum ibu ikut KB selalu gagal, terjadi komplikasi karena tidak cocok akseptornya. Maka dari itu, MOP mulai menjadi solusi bagi para pria,” jelas mantan Kepala Dinkes Bangkalan itu.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, Pria yang mengikuti program KB jenis MOP ini harus mendapatkan persetujuan dari istri. “Harus ada inform concern dari istri calon akseptor,” tandasnya.
Selah seorang calon akseptor KB MOP, Hafid (40) warga Desa/Kecamatan Blega mengatakan, dirinya memilih KB MOP dikarenakan faktor ekonomi keluarga. “Anak saya sudah empat. Sementara usia saya tua, saya kuatir nanti ketika usia saya sudah 50 tahun saya tidak mampu mensejahterakan anak. Terutama menyangkut biaya pendidikan,” kata Hafid.
Sementara itu, petugas KB, Dr Uuk Riuh K menjelaskan, KB MOP ini merupakan pemotongan saluran sperma, sehingga hanya air mani saja yang dikeluarkan saat melakukan hubungan suami istri. “Tingkat keberhasilan penyambungan kembali atau disebut rikanalisasi sangat rendah. Di bawah lima persen. Karena saluran spermatozoid sudah dipotong,” pungkas dokter Puskesmas Kota ini. (min)