Membangkitkan Kembali Optimisme Sepakbola Nasional | Oleh Mamad el Shaarawy
Maduracorner.com, Bangkalan– Tidak ada yang pantas diucapkan usai Timnas Indonesia U-19 mampu menekuk Korea Selatan, selain kata hebat! Bukan hanya kita yang memuji penampilan skuad Coach Indra Sjafrie tersebut. Tapi pelatih Timnas Korsel U-19 Kim Hang So pun menyebutkan bahwa Evan Dimas dkk sebagai The Winning Team. Pujian ini bukan datang dari pelatih tim nasional dari negara antah berantah. Tapi dari negara yang sudah punya reputasi bagus di ajang sepakbola internasional.
Gejala kehebatan skuad yang dijuluki Garuda Jaya oleh Coach Indra Sjafrie ini sudah terasa saat pagelaran Piala AFF U-19 bulan lalu. Kemenangan demi kemenangan direngkuh hingga akhirnya meraih gelar juara. Evan Dimas dkk pun menjadi sangat fenomenal dalam dua bulan terakhir. Ya, Il Phenomenon Garuda Jaya!
Kata Il Phenomenon cukup populer di akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an. Kata tersebut melekat erat pada sosok pesepakbola hebat asal Brazil kala itu, Ronaldo Luiz Nazario de Lima atau yang biasa dikenal sebagai Ronaldo. Kehebatan skill individunya sungguh bikin decak kagum. Dribbling bolanya menurut saya adalah salah satu yang terbaik yang pernah ada.
Puncaknya saat ia membawa Brazil juara Piala Dunia 2002. Jerman takluk di final dengan dengan dua golnya. Ronaldo pun menjadi sangat fenomenal. Semua orang dan media selalu membahas eks pemain PSV Eindhoven (Belanda), Barcelona, Real Madrid (Spanyol), Inter Milan dan AC Milan (Italia) tersebut.
Dua gelar Ballon d’Or (1997 dan 202) serta tiga kali gelar pemain terbaik FIFA adalah bukti tak terbantahkan kehebatan sang fenomenal yang satu ini. Media menyebutnya “Ronaldo was one of the mosy prolific scorers in the world in the late 1990s and the early 2000s”.
Sama halnya yang terjadi dengan skuad Garuda Jaya. Publik sepakbola nasional sangat antusias membicarakannya. Usai merebut juara Piala AFF U-19, media berebut menyajikan berita dan cerita tentang mereka. Mulai dari sambutan warga kampung halaman hingga latar belakang keluarga mereka.
Apalagi usai menumbangkan Korsel U-19 sabtu malam (12/10). Pasca laga, hampir semua portal berita online menjadikan kemenangan Timnas Indonesia U-19 sebagai hot topics. Hingga keesokan harinya, media cetak, televisi dan berita online terus memberitakan mereka.
Apa pasal? Bukan hanya karena juara Piala AFF U-19, gelar penghapus dahaga selama 22 tahun. Tapi karena musuh yang dikalahkan adalah tim nasional dari Korea Selatan, salah satu penyandang nama besar raksasa sepakbola Asia! Negara yang sudah 30 tahun lebih tak pernah bisa dikalahkan oleh Timnas Indonesia di semua tingkatan umur.
Kemenangan ini pun layak disambut gegap gempita. Jauh dan lebih dari sekedar gelar runner up Piala AFF 2010 lalu. Timnas Indonesia U-19 merupakan fenomena baru. Ini generasi baru sepakbola Indonesia, bung! Di mata saya, ini serasa sudah juara Asia. Maka wajar jika Coach Indra Sjafrie mengatakan, mulai sekarang kita harus berpikir bahwa Indonesia adalah raksasa Asia. (mad, bagian I)