Pamekasan, Maduracorner.com – Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) UPT Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur mengecek lahan padi yang rusak di Desa Bettet Kecamatan Kota Pamekasan.
Dari hasil pengecekan petugas diketahui bahwa padi tersebut mengalami penyakit patah leher akibat diserang jamur Pyricularia oryzae yang dapat mempengaruhi pengisian biji atau bulir gabah menjadi tidak berisi.
“Penyakit ini penyebabnya adalah jamur Pyricularia Oryzae, dimana perkembangan jamur ini dipengaruhi faktor iklim dan cara bercocok tanam,” kata Petugas POPT Disnak Jatim, Fauzi, Sabtu (13/2/2016).
Dikatakan Fauzi, jenis jamur tersebut sangat mudah berpindah melalui air dan angin serta bisa juga ketika petani menyiang tanaman. Karena jamur berkembang biak dengan spora dan menyebar melalui medium itu.
“Karena jamur ini terbentuk semacam spora atau tepung dan disebar melalui angin atau manusia bisa juga,” imbuh Fauzi.
Sayangnya, banyak petani yang salah kaprah dalam menangani penyakit tersebut dengan memberi urea yang berlebihan. Padahal dapat merangsang berkembangnya penyakit tersebut, dan kerusakan padi semakin parah.
“Makanya saya anjurkan ke petani, coba belajar jangan sekali kali mengandalkan urea, meskipun bagus untuk membuka stomata, tapi juga mempermudah berkembangnya penyakit,” imbuh Fauzi.
Pihaknya menganjurkan petani mengendalikan penyakit tersebut dengan agensi hayati salah satunya menggunakan PGPR yang bisa dibuat dari dari akar bambu, atau bisa juga menggunakan fungisida.(*)
Reporter : Fatahillah Kamali. Editor : Altsaqib