
Maduracorner.com, Bangkalan-DPC Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Bangkalan dalam mengusung pasangan bacabup KH Imam Bukhori Kholil dan bacawabup KHR Zainal Alim (Imam-Zain) dalam pemilukada Bangkalan yang bakal di gelar tanggal 12-12-2012 tidaklah mulus. Banyak jalan berliku yang harus dilalui PKNU. “Pencalonan kiai Imam ini prosesnya panjang sekali, kami sudah merancangnya sejak 2 tahun yang lalu,” kata Ketua Dewan Syuro DPC PKNU Bangkalan, KH Achmad Ali Ridho.
Selama kurun waktu 2 tahun, PKNU menjalin komunikasi dengan semua partai politik yang ada di kabupaten Bangkalan, PKNU mendapat tantangan berat, dimana Parpol yang ada lebih memilh bergabung kepada calon Bupati yang diasumsikan akan menjadi calon pemenag dalam pemilukada. “Jadi tantangan yang paling besar bagi PKNU, greget dari parpol di sini yang kami nilai kurang semangat untuk membangun demokrasi di Bangkalan,” terang Achmad Ali Ridho.
Keberadaan parpol yang kurang greget dalam memunculkan figur bakal calon bupati alternatif dalam pemilukada itu, menjadi kendala di lapangan. “Kondisi seperti ini bukan hanya menjadi kendala figur seperti Kiai Imam saja, namun juga menjadi kendala bagi figur bakal calon bupati lain yang akan maju dalam pemilukada,” tutur Kiai Achmad Ali Ridho.
Komunikasi PKNU dengan parpol yang telah dilakukan yaitu dengan partai Golkar, Demokrat, PDI-Perjuangan, PKS. “komunikasi poltoik yang palin inten itu dengan PPP dan partai-partai non parlemen. Walaupun pada kenyataanya partai yang bisa konsisten untuk mencalonkan Kiai Imam itu hanya 2 parpol yaitu PKNU dan PPN,” tukasnya
Dengan dua parpol ini kata Ali Ridho, PKNU terus tancap gas dan mencari figur bakal calon wakil bupati, yang kemudain pilihan bacawabup itu jatuh keapada KHR Zainal Alim yang mempunyai visi yang sama yaitu visi untuk pembangunan Bangkalan yang lebih yang akan mendampingi Kiai Imam Bukhori Kholil sebagai bakal calon Bupati dalam pemilukada nanti.
Akan tetapi sebelum KHR Zainal Alim diputuskan menjadi bakal calon wakil bupati, PKNU juga telah melakukanpenjaringan bakal calon wakil bupati. Dimana dalam penjaringan itu muncul sejumlah nama sebagai kandidat bakal calon wakil bupati yang akan mendampingi KH Imam Bukhori Kholil. “sellain nama Zainal Alim ada beberapa nama bakal calon wakil Bupati antara lain, H Saleh Farhat seorang pengusaha, Saya sendiri (Ali Ridho red), Pengusaha asal Jakarta Moh Aziz dan Mathur Khusairi,” tutur Ali Ridho.
Lebih lanjut Ali Ridho menjelaskan, setelah di deklarsikan dengan dihadiri ulama kharismatik dari Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, KHR Cholil As’ad, bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil bupati dari PKNU di daftarkan ke KPUD Bangkalan.
Dalam pemilukada nanti, PKNU tidak mempunyai target yang muluk. Jika dalam pemilukada nanti, calonnya hanya 2 pasangan calon, maka target PKNU 65 persen suara, namun bila pasangan calon yang maju dalam pemilukada tiga pasangan calon, maka targetnya hanya 45 persen suara. “Jadi tarhget kami tidak muluk-muluk,” katanya.
Untuk memenuhi target perolehan suara itu, PKNU akan menggerakan semua mesin politiknya, mesin politik PKNU itu itu adalah Sahabat Imam Bukhori Kholil (Shohib), Lokomotif Rakyat (Lora) dan Aliansi mahasiswa pendukung Ra Imam (Ampera). “Ya selain itu jema’ah-jema’ah pengajian danyasinan di kampong juga banyak yang telah kami gerakkan,” tutur Ali Ridho.
Dan Jika nanti calon yang diusung PKNU ini menang dalam pemilukada nanti, maka komitmen dan kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada calon PKNU harus dijaga. Komitmen itu diantaranya; mewujudkan pemerataan pembangunan yang ada dikabupaten Bangkalan, mewujudkan pelayanan publik yang prima dan memajukan ekonomi daerah dengan tetap berbasis pada kekayaan lokal serta membangun pemerintahan yang bersih. (min).