K-Conk Apoy, Menjadi Besar Karena Sebuah Kebanggaan

K-Conk Apoy

K-Conk Apoy

Bergabung Dengan Mabes K-Conk Sejak 2012 | Oleh Mamad el Shaarawy

Maduracorner.com, Pamekasan – Geliat supporter sepakbola di Madura terus tumbuh seiring bangkitnya olahraga sepak di pulau garam tersebut. Mereka membentuk berbagai basis sebagai identitas baru supporter bola. Salah satunya adalah K-Conk Apoy yang berbasis di Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura.

Jika dirunut lebih jauh, kelompok supporter ini lahir sejak 12 desember 2010 lalu. Seperti yang diakui salah satu pentolannya, Muchlis, mereka awalnya hanya sebuah kumpulan anak muda yang suka sepakbola saja. Mereka kerap berkumpul karena hobby yang sama, yakni sepakbola.

Pengambilan kata Apoy sendiri merujuk pada lokasi wisata alam yang ada di daerah mereka, yakni Api Abadi atau Api Tak Kunjung Padam. Kata api dalam bahasa Madura adalah apoy. Kata ini kemudian ditambah dengan embel-embel mania sebagaimana lazimnya supporter sepakbola lain sehingga menjadi Apoy Mania.
 
Bahkan mereka sempat membentuk tim sepakbola lokal sendiri di kampung mereka. “Api Alam FC, itu nama tim sepakbola kami yang masih eksis hingga saat ini meski hanya kelas tarkam”,tutur Muchlis sambil tersenyum kepada maduracorner.com (19/2).

Minat mereka makin tersalurkan seiring masuknya Persepam Madura United (PMU) ke kasta Divisi Utama pada tahun 2011/2012. Jika awalnya berdiri sendiri, mereka kemudian menggabungkan diri dengan Mabes K-Conk Mania yang berbasis di Kota Bangkalan. “Dari sanalah kemudian kami menjadi K-Conk Apoy”,tambah laki-laki lajang tersebut.

K-Conk Apoy pun terus tumbuh menjadi korwil K-Conk di Pamekasan. Dari sekitar 50-an angota, mereka kini mampu mengkoordinir ratusan pencinta sepakbola di wilayah Tlanakan. “Selain karena hobby, tapi juga karena rasa bangga kami pada kebangkitan sepakbola Madura. Ini yang membuat semangat kawan-kawan terus terjaga”,terang Muchlis panjang lebar.

Kebanggaan menjadi supporter tersebut tidak hanya di mulut saja. Mereka nyaris tidak pernah absen kala PMU bertanding. Baik saat laga home maupun away di kandang lawan.
 
Sebagai wujud kecintaan pada sepakbola Madura, mereka tidak hanya hadir di stadion saat PMU main. Namun juga hadir pada pertandingan yang dimainkan Perseba Bangkalan.
 
“Ini sebagaimana yang ditekankan oleh kawan-kawan Mabes K-Conk. Meski kami akui, K-Conk Apoy yang datang saat Perseba main tidak sebanyak saat PMU yang main di ISL. Harap dimaklumi, karena terkadang kawan-kawan masih melihat level kompetisi sepakbola tersebut. Dan itu wajarlah saya pikir”,urai Muchlis.
 
“Bagaimana pun, kami bangga sepakbola Madura kini tidak dipandang sebelah mata lagi oleh daerah lain. Kami juga turut bangga, kualitas Stadion Gelora Bangkalan (SGB) diakui sebagai salah satu stadion dengan lapangan rumput terbaik di Indonesia. Itu kebanggaan kami, kebanggaan Madura”,pungkasnya. (mad)

Pos terkait