Kawanan Monyet Serbu Beberapa Pura di Bali, Tergoda oleh Makanan Pengunjung

9 Oktober 2025

Fenomena Tak Biasa di Pulau Dewata

Pulau Bali kembali menjadi sorotan, bukan karena keindahan pantainya, melainkan karena ratusan monyet liar yang menyerbu beberapa pura di wilayah Ubud dan Gianyar.
Hewan-hewan yang biasanya tinggal di hutan sekitar kini turun ke area suci, mencari makanan yang dibawa wisatawan.

Peristiwa ini terjadi selama beberapa minggu terakhir dan menimbulkan kehebohan di kalangan warga dan pengunjung.
Beberapa video yang beredar di media sosial memperlihatkan monyet-monyet memanjat patung, mencuri buah dan camilan dari tangan turis, bahkan memasuki area persembahyangan.

“Biasanya mereka hanya muncul di pinggiran hutan, tapi sekarang jumlahnya sangat banyak dan semakin berani,” kata Made Sujana, penjaga Pura Dalem Ubud.

Daya Tarik Tak Terduga: Makanan Wisatawan

Menurut petugas konservasi, peningkatan interaksi antara monyet dan manusia disebabkan oleh kebiasaan pengunjung memberi makan hewan tersebut, meski sudah ada larangan jelas di beberapa pura.
Monyet-monyet ini kini mengaitkan manusia dengan makanan, sehingga mereka semakin sering muncul di area wisata.

Para peneliti dari Universitas Udayana menyebut fenomena ini sebagai “pergeseran perilaku akibat ketergantungan pangan manusia”.
Populasi monyet di beberapa titik, seperti Monkey Forest Ubud, juga meningkat pesat karena ketersediaan makanan yang mudah didapat.

Beberapa faktor penyebab utama:

  • Kebiasaan wisatawan memberi makan tanpa pengawasan
  • Berkurangnya sumber pangan alami akibat musim kering
  • Peningkatan populasi monyet di sekitar kawasan wisata
  • Kurangnya penegakan aturan dari pengelola pura

Ancaman bagi Kesucian dan Keamanan

Para pemangku adat di Bali mulai khawatir dengan dampak spiritual dan sosial dari fenomena ini.
Pura dianggap sebagai tempat suci, dan keberadaan monyet yang merusak sesajen atau mengganggu prosesi dianggap mengurangi kesakralan upacara keagamaan.

“Kami menghormati semua makhluk hidup, tapi ketika mereka mulai mengganggu tempat suci, kami harus bertindak,” ujar Jero Mangku Ketut Arya, pemangku di salah satu pura yang terdampak.

Selain itu, sejumlah wisatawan dilaporkan mengalami gigitan atau luka ringan saat mencoba memberi makan atau mengambil foto terlalu dekat.
Pihak dinas pariwisata kini mengimbau agar pengunjung tidak membawa makanan ke area pura, demi keselamatan dan ketertiban.

Upaya Pengendalian dari Pemerintah Daerah

Pemerintah Kabupaten Gianyar bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali telah menyiapkan rencana pengendalian populasi monyet yang lebih ramah lingkungan.
Alih-alih menangkap atau mengusir hewan-hewan tersebut, mereka akan menyediakan area pakan alternatif di luar kawasan suci.

Rencana ini mencakup:

  • Penempatan “zona pakan khusus” di sekitar hutan tempat monyet biasa tinggal
  • Pengawasan rutin oleh petugas dan pecalang desa adat
  • Kampanye edukasi bagi wisatawan tentang bahaya memberi makan hewan liar

“Kami ingin menjaga keseimbangan antara konservasi alam dan kesucian pura. Monyet bukan musuh, tapi mereka harus kembali ke habitat aslinya,” jelas Kepala BKSDA Bali, I Gusti Ngurah Satria.

Antara Tradisi dan Pariwisata

Monyet sebenarnya memiliki tempat tersendiri dalam budaya Bali.
Dalam banyak kepercayaan Hindu setempat, mereka dianggap simbol kesetiaan dan penjaga tempat suci.
Namun, ketika populasi meningkat tanpa kendali, interaksi mereka dengan manusia justru menjadi sumber konflik.

Beberapa pelaku wisata berharap pemerintah bertindak cepat agar insiden ini tidak mengganggu citra Bali sebagai destinasi wisata dunia.

“Turis datang untuk melihat keindahan pura dan alam, bukan untuk dikejar monyet lapar,” kelakar seorang pemandu wisata lokal.

Media Sosial dan Viralitas

Fenomena ini pun menjadi viral di media sosial.
Banyak wisatawan membagikan video lucu namun juga menegangkan — monyet yang mencuri tas, kacamata, hingga botol air.
Tagar #MonkeyInvasionBali bahkan sempat trending di TikTok, dengan jutaan penayangan dalam waktu singkat.

Namun, para ahli mengingatkan agar viralitas ini tidak membuat orang semakin terdorong untuk mencari interaksi langsung dengan monyet demi konten.

Rizky Pratama

Rizky Pratama

Saya Rizky Pratama, penulis dan jurnalis yang mencintai dunia wisata dan budaya Indonesia. Melalui MADURACORNER.com, saya berbagi cerita, destinasi, dan inspirasi perjalanan dari seluruh Nusantara. Bagi saya, setiap perjalanan adalah kisah yang layak untuk dibagikan.