Bangkalan,maduracorner.com – Kawin di usia muda dan drop out (DO) menjadi alasan yang membuat banyak siswa gagal mengikuti Ujian Nasional (UN). Termasuk yang saat ini berlangsung di lembaga pendidikan atau sekolah tingkat SMP dan Sederajat.
Dua alasan ini pula yang disebut – sebut menjadi kendala sukses tidaknya wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas) 12 tahun di Kabupaten Bangkalan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah siswa kelas IX yang ikut UN 2015 ini. Ternyata beberapa sekolah yang mengikuti UN 2015, ada siswanya yang DO atau kawin diusia muda.
Semisal yang terjadi di SMPN 1 Kwanyar dengan jumlah peserta 410 siswa peserta UN. Dari data yang diperoleh, ada 3 siswa DO bernama Ruba’i, Mega Rahmawat dan Uswatun Hasanah. “Mereka DO karena diajak orang tuanya merantau ke Kalimantan dan Malaysia. Sehingga gagal mengikuti UN,”ujar kasek SMPN 1 Kwanyar, Asmad Septiyoso, selasa (5/5/2015) pagi.
Sementara di SMPN 1 Tanah Merah, terdapat 4 siswa yang gagal mengikuti UN dari 384 siswa yang tercatat sebagai peserta UN 2015. Kasek SMPN 1 Tanah Merah, Budiyono, menjelaskan, keempat orang siswanya tidak bisa mengikuti ujian dengan 2 alasan tersebut.
“1 siswa inisial CIP alasan kawin. Sementara 3 siswa tercatat karena DO. Yakni 1 siswa meninggal karena mengalami kecelakaan. Sedangkan 2 siswa lainnya diajak orang tuanya merantau ke luar Madura”,jelasnya.
Masih menurut Budiyono, 2 alasan ini memang menjadi salah satu kendala sukses tidaknya wajar dikdas 12 tahun. “Terutama di wilayah pedesaan,”tuturnya. (yan/mad).
Penulis : Aryan
Editor : Mamad el Shaarawy