Keluarga Maulana Ainul Yakin, Calon Taruna BP2IP Wadul Dewan

tampak keluarga Korban Maulana Ainul yakin saat diterima komisi A DPRD Bangkalan-Foto: Didien/MC.com

Maduracorner.com,Bangkalan- Keluarga korban  Al Marhum Maulana Ainul Yakin, calon taruna Warga desa Jaddung kecamatan Tragah kabupaten bangkalan, yang tewas tidak wajar di kampus BP2IP di jalan Gunung Anyar Boulevard Surabaya, Kamis (04/09/12). Wadul ke Komisi A DPRD Bangkalan. Keluarga korban kesal, karena kasus tewasnya calon taruna itu  sampai saat ini belum ada hasil dari pihak kepolisian sektor Rungkut Surabaya.

Selan itu, kelurga korban juga  curiga pihak kampus BP2IP menutup-nutupi kematian Maulana Ainul Yakin, kehadiran keluarga korban ke DPRD bangkalan diwakili oleh Kepala Desa Jeddung, Monaksum. Kepada Komisi A, Monaksum menyatakan, bahwa kematian Maulana Ainul Yakin sangatlah tidak wajar karena  banyak bekas luka seperti benturan dan bekas pukulan benda tumpul.

Kepada anggota komisi A, Kades Jaddung yang ditemani oleh keluarga korban calon taruna, Maulana Ainul Yakin, menjelaskan krologis kematian ”Jadi banyak sekali  kejanggalan yang terjadi atas tewasnya maulanan. Makanya kami berharap anggota dewan bisa menolong kami untuk menungkap kasus ini,” kata Monaksum.

Dikatakan Monaksum, Pihak keluarga hingga saat ini belum mendapatkan hasil yang jelas dari pihak kepolisian sector Rungkut Surabaya, baik dari kemungkin dugaan penganiayaan dari seniornya, karena tewasnya Maulana pada saat menjalani masa orientasi siswa (MOS). “Kita kesini pak untuk meminta DPRD Bangkalan Mengawal kasus kematian Maulana, Karena kami curiga kasus ini mau dikaburkan.” ujar Monaksum  dengan nada kesal.

Sementara itu, Anggota Komisi A yang menemui keluarga korban, ikut prihatian, dan mereka akan meminta DPRD kota Surabaya untuk memanggil pihak Polsek Rungkut dan BP2IP Surabaya agar menjelaskan kronologi tewasnya Mulana, yang tewas secara tidak wajar saat mengikuti MOS. “Kami ikut prihatin dan semoga kasus ini segera di tindak lanjuti oleh yang berwenang, karena diduga kematian Maulana ini tidak wajar.” Kata Imam Supardi.

Oleh sebab itu kata Imam Supardi, Komisi A dalam waktu dekat ini akan melakukan koordinasi dengan DPRD kota Surabaya, karena TKP kematian maulana Ainul Yakin  di Surabaya. Selain itu dewan juga akan melaporkan masalah ini ke komnas HAM.(din/min)

Pos terkait