Bangkalan, maduracorner.com – Pengumuman kelulusan tiap-tiap sekolah di wilayah Pantura Bangkalan kembali diwarnai aksi corat-coret seragam sekolah. Bukan itu saja, kebisingan suara knalpot disertai kepulan asap putih juga mewarnai jalan raya. Mereka rata-rata adalah siswa siswi SMPN 2 Sepulu, SMPN 1 Geger, SMPN 1 Tanjung Bumi dan beberapa MTS swasta lainnya.
Tak heran para pengendara roda 4 maupun roda 2 yang kebetulan lewat sangat merasa terganggu dengan ulah para siswa tersebut. “Pengumuman kelulusan UN SMP 2016 seminggu yang lalu, sifatnya secara nasional. Tapi hari ini pengumuman kelulusan disekolah masing- masing,”terang Akbar Maulana, salah satu siswa SMPN 2 Sepulu Kecamatan Sepulu Rabu, (25/5/2016).
Menurut Akbar, tradisi corat-coret seragam dan trek-trekan sepeda motor pada saat pengumuman kelulusan adalah hal biasa. Itu sebagai bentuk meluapkan suka cita dari siswa yang telah lulus. “Kebut-kebutan itu sudah menjadi tradisi setiap tahunnya bagi kelas 9 yang dinyatakan lulus oleh sekolah masing-masing,” paparnya,
Sayang, aksi negatif para siswa ini luput dari perhatian para guru mereka. Sehingga ratusan siswa tersebut dengan bebas berkeliaran di jalan raya. Termasuk dari aparat polsek seputar wilayah pantura juga ikut-ikutan tutup mata. “Bagaimana jika diantara ratusan siswa itu terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Siapa yang bertanggung jawab,”cetus salah seorang warga Sepulu, Moh.Ismail dengan muka cemberut. (yan/mad)
Penulis : Yayan
Editor : Mamad el Sahrawy
Menurut Akbar, tradisi corat-coret seragam dan trek-trekan sepeda motor pada saat pengumuman kelulusan adalah hal biasa. Itu sebagai bentuk meluapkan suka cita dari siswa yang telah lulus. “Kebut-kebutan itu sudah menjadi tradisi setiap tahunnya bagi kelas 9 yang dinyatakan lulus oleh sekolah masing-masing,” paparnya,
Sayang, aksi negatif para siswa ini luput dari perhatian para guru mereka. Sehingga ratusan siswa tersebut dengan bebas berkeliaran di jalan raya. Termasuk dari aparat polsek seputar wilayah pantura juga ikut-ikutan tutup mata. “Bagaimana jika diantara ratusan siswa itu terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Siapa yang bertanggung jawab,”cetus salah seorang warga Sepulu, Moh.Ismail dengan muka cemberut. (yan/mad)
Penulis : Yayan
Editor : Mamad el Sahrawy