
Maduracorner.com,Bangkalan– Kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Bangkalan, tidak hanya menyebabkan kekeringan dan kekurangan air bersih saja. Namun para petani yang memilik hewan ternak, khususnya jenis sapi dan kambing juga klimpungan, karena sampai saat ini pasokan pakan ternak sudah mulai menipis.
Kelangkaan pakan hewan ternak tersebut, hampir terjadi di seluruh kecamatan dan desa yang ada di Kabupaten Bangkalan. Kini, para petani dan peternak yang tidak mempunyai uang cukup untuk membeli pakan hewan ternak, terpaksa mencari reruntuhan daun bambu untuk dijadikan pakan ternak.
Namun, bagi para petani yang memiliki uang cukup, mereka banyak yang berburu pakan ternak sejenis rumput dan jagung muda di kawasan sekitar Kecamatan Burneh yang berbatasan dengan kota. Sebab, disekitar kawasan tersebut dilewati air sehingga banyak rumput dan jagung tumbuh.
“Praktis para petani, termasuk yang memiliki hewan ternak tidak bisa berbuat apa-apa selama kemarau ini. Kini, malah mereka sibuk dengan mencari pakan ternak yang mulai langka,” ujar wakil ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bangkalan, Imam Syafii, Selasa (11/09/2012).
Pria yang akrab dipanggik Bogang ini menyatakan, seperti yang terjadi di sekitar kecamatan Labang yang berdekatan dengan akses tol Suramadu. Para petani yang mempunyai hewan ternak seperti sapi dan kambing, banyak yang memilih dan memunguti reruntuhan daun bambu.
Sebab, untuk mencari rumput segar dan layak sudah tidak ada. Menurutnya, di sekitar sawah tadah air dan tegalan tidak ada rumput yang tumbuh. Sebaliknya, yang ada pohon lain seperti mangga yang daunnya tidak disuka oleh hewan ternak jenis sapi dan kambing.
“Tidak hanya di Kecamatan Labang saja, hampir seluruh kecamatan mengalami kesulitan pakan ternak,” urai Bogang.
Dia berharap, agar fenomena dan siklus kemarau panjang tersebut disikapi serius oleh negara dan pemerintah kabupaten setempat. Menurutnya, tidak hanya menyebabkan petani nganggur selama musim kemarau karena tidak bisa bercocok tanam, di satu sisi juga mengancam varieditas dan keberlangsungan hewan ternak asli Pulau Madura.
“Kalau di sini (Bangkalan) berbeda dengan kabupaten lain yang ada di Madura. Yang mana, kalau musim kemarau masih bisa ditanami tembakau dan pembuatan garam,” tegasnya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Usroudin mendesak agar pemerintah setempat melakukan pendataan. Dia tidak mau sampai terjadi ada hewan ternak yang mati kelaparan, akibat kesulitan mendapat pakan ternak yang merupakan imbas dari kemarau panjang.
“Bagi masyarakat, kami juga meminta untuk segera melaporkan kalau ada kesulitan dalam hal kesulitan pakan ternak,” ucapnya. (sdo/min)