![kepala.jpg image](http://www.maduracorner.com/wp-content/uploads/2016/02/img_20160212_192941.jpg)
Sampang, maduracorner.com – Valentine’s Day atau disebut juga Hari Kasih Sayang biasanya dirayakan oleh anak-anak muda pada tanggal 14 Februari. Pihak sekolah SMKN 1 Delpenang Sampang mengeluarkan larangan bagi siswanya merayakan Valentine’s Day.
Kepala Sekolah SMKN 1 Delpenang Sampang Irianto menilai, perayaan Valentine’s Day tidak sesuai dengan budaya timur (Indonesia) dan dianggap tidak ada manfaatnya.
“Tegas kita larang siswa merayakan Valentine’s Day. Itu bukan budaya kita apalagi dalam agama tidak ada itu Valentine’s Day,” ujar Irianto.
Untuk memantau larangan tersebut benar-benar dilaksanakan oleh siswanya, Irianto mengirimkan surat edaran kepada wali murid agar turut serta mengawasi anak-anaknya.
“Selain surat edaran, pengawasan juga akan dilakukan oleh pihak sekolah. Begitu ada informasi siswa merayakan Valentine’s Day akan langsung kita datangi,” tegasnya.
Bahkan Irianto sudah berkordinasi dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar larangan tersebut.
Kebijakan pihak sekolah melarang perayaan Valentine’s Day ternyata mendapat dukungan dari siswa. Salah seorang siswa kelas XI bernama Kris Salma Putri Nabila mengatakan, dirinya mendukung 100 persen larangan tersebut. Sebab menurutnya, Valentine’s Day adalah budaya asing dan negatif yang masuk ke Indonesia. Valentine’s Day juga dianggap tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia khusunya Madura.
“Apalagi banyak anak-anak muda merayakan Valentine’s Day dengan lawan jenis, hingga ada yang melakukan seks bebas. Itu bukan budaya kita,” cetusnya.(yung)
Editor: Buyung Pambudi