Kerajinan batu Gunung | oleh : A.Shobib
Maduracorner.com,Bangkalan– kerajinan tangan Zakaria (54) warga desa Tambin kecamatan Tragah, kabupaten Bangkalan saat ini telah menembus pasar International. Kerajinan berbentuk berbagai jenis binatang dan kalung yang bahan bakunya dari batu gunung desa Tambin itu sangat diminati para turis di Bali. “Ya setiap 1 minggu saya bisa mengantongi uang Rp 1 hingga Rp 1,5 juta dari penjualan kerajinan tangan saya ini pak,” kata Zakaria, Minggu (10/02).
Dikatakan Zakaria, hasil kerajinan tangannya itu biasanya langsung diambil dari rumahnya oleh para pelanggannya, kadang buah karyanya itu diantarkan melalui paket pos. “Yang pesan itu ada yang dari Canada, Jepang Australia, tapi yang paling banyak kerajinan saya ini dijual di Den Pasar Bali,” jelasnya.
Dijelaskan Zakaria, biasanya pesanan kerajinan dari batu gunung Tambin itu mulai rami pada bulan Juli hingga bulan Desember. Dan untuk memenuhi pesanan kerajinan berbagai bentuk kalung, binatang, seperti ikan, katak, asbak, serta bentuk binatang lainnya itu, ia dibantu oleh isteri dan Saiful Anwar anaknya.
Lebih lanjut Zakaria menjelaskan, ia mulai menekuni pekerjaanya sebagai pengrajin itu sejak tahun 1983. “Awalnya coba-coba membuat kerajianan dari lempung, kemudain saya mencoba membuat dai batu gunung yang banyak tidak terpakai, dan alhamdulillah sekarang saya bisa menyekolahkan anak dengan bekerja sebagai pengrajin ini,” tuturnya.
Dalam memulai usahanya sebagai pengrajin, Zakaria harus mengeluarkan modal sebesar Rp 10 juta, modal tersebut untuk membeli peralatan mesin Diesel dan alat untuk mewarnai kerajinan tersebut. “Modal awalnya saya dapat ngutang ke tetanga,” katanya.
Syaiful Anwar mengaku senang bisa membantu bapaknya membuat kerajinan dari batu. “Ya alhamdulillah dari hasil membantu orang tua, selain bisa dapat uang jajan, saya juga bisa nabung dan juga bisa beli pulsa,” kata Syaiful Anwar.
Sekretaris desa Tambin kecamatan Tragah, Abd Halim berjanji akan mengajukan bantuan untuk pengrajin batu gunung ini ke pemkab Bangkalan. “Say aberharap pengrajin ini bisa dapat bantuan modal dari pemerintah, karena setiap ada pameran memang kerajinan batu ini selalu ditampilkan,” pungkas Abdul Halim. (min).