Bangkalan, maduracorner.com – Kerajinan tangan berupa anyaman bamboo dalam bentuk pot bunga, tempat tisu, tempat gelas, keranjang hingga tas di kecamatan Tragah diharapkan bisa memiliki nilai ekonomis suatu saat nanti. Beragam handycraft tersebut dilombakan saat Olimpiade Sains dan Bina Kreativitas Siswa SD se- Kecamatan Tragah.
“Tentu kami berharap, kerajinan tangan berbahan dasar bambu yang dibuat siswa SD ini tidak hanya berhenti usai penilaian dewan juri dan masuk almari sekolah. Tetapi bisa ditindak lanjuti dan mampu bernilai ekonomi bagi masyarakat Tragah,”terang Kepala UPT Disdik Tragah, Slamet Margono kepada maduracorner.com, kamis, (25/2/2016).
Harapan besar itu tidak terlepas dari melimpahnya bahan baku bambu di wilayah setempat. Seperti di Desa Kemuning, Bencang dan Desa Pacangan. Di desa-desa ini, rumpun bambu tumbuh subur yang bisa menjadi bahan baku melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal.
“Kami akan mencoba melakukan penjajagan dengan guru-guru yang berasal dari seberang atau rumahnya di Jawa dan dekat dengan kerajinan anyaman bambu. Yakni untuk mengajak keluarga atau tetangga mereka ke Tragah dan mengajari warga cara membuat anyaman bambu dengan desain yang bisa mengikuti selera pasar,”tutur Slamet Margono.
Sehingga menurutnya. bahan baku bambu yang banyak itu tidak hanya digunakan hanya sekedar untuk bangunan rumah saja. Tetapi bisa juga sebagai home industri yang bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat setempat.
Sehingga menurutnya. bahan baku bambu yang banyak itu tidak hanya digunakan hanya sekedar untuk bangunan rumah saja. Tetapi bisa juga sebagai home industri yang bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat setempat.
“Jika harapan itu bisa terwujud, kami hanya tinggal mencari pemasaran hasil-hasil kerajinan anyaman bambu itu. Kemana mau dilempar dan bisa mempunyai nilai ekonomi bagi warga Tragah,”pungkas Slamet Margono. (yan/mad)
Penulis : Aryan
Editor : Mamad el Shaarawy