Mengaku punya orang dekat di kejari dan kejati | Oleh : Mustofa El Abdy
Maduracorner.com, Pamekasan -Aktivis Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAK) mengaku sering mendapat ancaman dari salah seorang tak dikenal, karena sering menyoroti kasus dugaan korupsi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Bindang, Kecamatan Pasean.
Hal itu disampaikan, Zainal Abidin selaku koordinator aksi, dia menuturkan bahwa salah seorang temannya yang biasa menjadi kordinator lapangan saat berunjuk rasa kerap dihubungi orang tak dikenal dengan nada mengancam. Bahkan, kadang menanyakan alamat korlap.
“Kami satu malam ditelfon ditanyai dimana tempat teman saya tinggal,” terangnya.
Zainal menambahkan, penelfon gelap tersebut juga mengaku jika memiliki orang dekat di Kejaksaan Negeri Pamekasan, maupun Kejaksaan Tinggi. Sehingga meskipun para aktivis melaporkan kasus tersebut. Si penelpon tak akan gentar.
“Tapi ini tidak sempat saya rekam, tapi demi Allah saya bersumpah ini cerita teman saya yang saat ini tidak menjadi kordinator lapangan karena takut,” tambahnya.
Sehingga Zainal mendesak pihak kejari agar membongkar kasus tersebut hingga ke akar-akarnya. Terutama terkait dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD Pamekasan. Sehingga kekhawatiran masyarakat dan kegelisahan yang terjadi pada aktivis bisa diminimalisir.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan melalui Kasi Pidsus Samiaji Zakaria mengatakan bahwa dari awal pihaknya sudah bekerja . Terkait dugaan keterlibatan oknum anggota dewan yang berbuntut pada premanisme dia mengaku sudah menyikapi hal itu.
“Kalau sudah memenuhi dua alat bukti kita angkat. Maka teman – teman (Pendemo.Red) menyaksikan jalannya persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya,” pungkasnya.(top/lam)