SURABAYA, MADURACORNER.COM-Kontribusi minyak dan gas (migas) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, mencapai Rp 240 triliun. Sektor migas, masih menjadi penyumbang devisa terbesar negara kedua setelah pajak.
“Terkait penerimaan negara, migas masih di nomor dua setelah pajak. Sektor migas menyumbang Rp 240 triliun di APBN 2018,” ucap Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Perwakilan Jabanusa, Ali Mashar dalam Rembuk Migas dan Media di Hotel Kampi Surabaya, Rabu (6/2/2019).
Menurutnya, migas masih sangat diharapkan dan dirindukan untuk pemerimaan keuangan negara. Apalagi, kontribusi migas sebesar Rp 240 triluin itu, setara dengan seperempat kontribusi seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada.
“Energi merupakan kebutuhan strategis nasional. Di mana 70 persen energi nasional bertumpu pada migas hingga 2045-2050,” terang Ali Mashar.
Ia menegaskan, migas merupakan kebutuhan strategis nasional dan katalisator untuk mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi lainnya.
“Omong kosong bicara pembangunan tapi tidak mempunyai energi. Siapa yang menguasai energi, dialah pemenangnya,” katanya.
Rembuk Migas dan Media bertemakan ‘Peluang dan Tantangan Sektor Hulu Migas Indonesia serta Prospek Masa Depan Media Massa’ ini merupakan rangkaian dari kegiatan Hari Pers Nasional (HPN).
Kepada para insan pers dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten/Kota di Jatim yang hadir, Ali Mashar berpesan, media turut andil memberikan pencerahan kepada para stakeholder dan pemkab agar bisa melakukan kegiatan sebaiknya-baiknya.
“Silahkan saling asah dan asih agar kegiatan migas nasional berjalan baik dan lancar. Karena di hingga 10 tahun ke depan, Jatim masih menjadi tumpuam migas nasional,” tandasnya.(*)
Penulis: Riyan Mahesa
Editor: Ahmad