Krisis Air Bersih Warga Desa Kombang Terpaksa Mandi Air Laut

SUMENEP, MADURACORNER.COM-Kemarau Panjang mengakibatkan Bencana kekeringan terus meluas di Kabupaten Sumenep. Bahkan sebagian warga setempat, terpaksa mandi air laut demi menghemat penggunaan air bersih yang diperoleh dari bantuan pemerintah.

Pantauan di lapangan, warga Desa Kombang, Kecamatan Talango, mengantre untuk mendapatkan air bersih yang merupakan bantuan dari pemerintah. Petugas penyalur air bersih dari Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, menggunakan mobil tangki langsung mengisi tempat penampungan air seperti drum atau tempat penyimpanan pribadi seperti kamar mandi. Dengan adanya bantuan air bersih itu, sontak membuat warga setempat merasa senang.

Salah seorang warga Desa Kombang, Masdiyanto, (38) mengaku berbagai usaha telah di lakukan warga untuk mendapatkan sumber mata air, seperti menggali sumur dan melakukan pengoboran sumur, namun belum juga menemukan air. Sehingga hasil penggalian itu hanya menjadi tempat penampung air ketika musim hujan.

“Pengeboran dan menggali sumur sudah sering dicoba oleh warga disini, namun airnya hanya ada ketika musim hujan saja, musim kemarau kering” kata Masdiyanto, Jumat (28/09/2018).

Menurutnya, ketika musim kemarau seperti sekarang ini, warga hanya mandi sekali saja dalam sehari, bahkan kalau terpaksa mereka mandi air laut kemudian di kasih air tawar hanya satu gayung saja untuk menghilangkan asin.

“warga kadang mandi air laut kemudian untuk menghilangkan asin di tambah satu gayung air tawar” terangnya.

Sementara itu, salah seorang petugas dari BPBD Sumenep, yang tengah menyalurkan air, Dahlan, mengaku Desa kombang termasuk salah satu daerah yang rawan kekeringan kritis, sehingga pihaknya berusaha semaksimal mungkin menyalurkan bantuan air bersih, seminggu sekitar tiga kali.

“Desa Kombang termasuk daerah rawan kekeringan kritis, sehingga BPBD memberikan bantuan air bersih semaksimal mungkin” katanya, di sela-sela beraktivitas menyalurkan air bersih kepada warga. (*)

Penulis: Sai

Editor: Ahmad

Pos terkait