LSM PKB ngeluruk Mapolres | oleh : A.Shohib

Maduracorner.com,Bangkalan– Sekitar 50 orang massa yang menamakan diri LSM pembela Kebenaran (LSM PKB) Bangkalan melakukan aksi unjuk rasa ke Mapolres Bangkalan, mereka mendesak agar Polisi segera menangkap dan mengusut tuntas kasus pembacokan yang menimpa dua orang aktifis Bangkalan yaitu Muzakki dan Mahmudi Ibnu Khotib. “Polisi segera menangkap pelaku pembacokan agar motif dan latar belakangnya segera di ketahui masyarakat,” teriak koorlap aksi Jayus salam saat orasi di halaman kantor Mapolres Bangkalan, Kamis (14/03).
Dikatakan Jayus Salam, polisi harus melakukan langkah kongrit untuk menangkap siapa pelaku pembacokan yang sampai saat ini masih misterius. “Jika polisi perlu bantuan kami, kami siap membantu polisi untuk mengungkap kasus pembacokan ini,” kata Jayus.
Sebab imbuh Jayus, jika polisi tidak segera menangkap pelakunya, maka dikuatirkan terjadi gesekan antara sesame LSM yang ada di kabupaten Bangkalan ini. “Mahmudi ibnu khotib dan Muzakki ini adalah aktifis di bangkalan, kalau pelaku tidak segera ditangkap, kami kuatir terjadi gesekan antara lsm, makanya kasus ini segera di tuntaskan,” tukas Jayus.
Orator lainnya, sahid mengatakan, meskipun dilihat dari luar, kota Bangkalan kelihatan kondusif, namun banyak kalangan aktifis mengkhawatirkan peristiwa pembacokan itu akan terulang lagi “Saat ini kami tidak berani bepergian sendirian, minimal jika berpergian harus ngajak teman 1 atau orang, karena takut menjadi sasaran balas dendam,” tukas Sahid.
Kepada pengunjuk rasa, Kapolres Bangkalan, AKBP Endar Priantoro, mengatakan, tidak ada alasan apapun, kasus pembacokan ini harus diselesaikan secara hokum. “Kami sepakat, dan kasus ini menjadi PR kami, tapi Polres komitmen, siapapun pelakuknya akan diselesaikan secara proses hukum,” kata Endar Priantoro.
Dijelaskan Endar, dalam kasus pembacokan yang menimpa dua orang aktifis ini, polisi sudah melakukan proses penyelidikan dengan memeriksa beberapa orang saksi. tidak. “Mohon Maaf hasil penyelidikan kami tidak bisa saya sampaikan disini,” tutur Endar.
Namun imbuhnya, polisi terus melakukan penyelidikan, karena kasus ini sudah menjadi atensi pimpinan Polri. “Ini atensi dari polda dan mabes polri, dan tidak ada pembiaran dalamksus ini,” pungkas Endar. (min).