Sampang, maduracorner.com – Audiensi terkait penanganan pasca banjir di aula mini Pemkab Sampang, Senin (07/03/2016) gagal digelar. Para Aktivis Sampang yang sudah berada di aula mini akhirnya meninggalkan ruangan meskipun ditemui oleh Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono dan Kepala Dinsosnakertrans Sampang Malik Amrullah.
Para aktivis ini kecewa, sebab Sekda Kab. Sampang Phutut Budi Santoso yang juga sebagai Ketua Satuan Kordinator Lapangan (Satkorlap) Posko terpadu banjir tidak hadir di forum audiensi. Phutut dikabarkan tengah mengikuti kegiatan di Jakarta.
“Ini bukti ketidakseriusan Pemerintah dalam penanganan banjir. Kita berangkat dari sebuah keprihatinan lemahnya koordinasi Pemerintah pada penanganan saat bencana banjir dan pasca banjir,” ujar salah seorang aktivis, Tamsul.
Tamsul juga menuding Pemerintah plin-plan dalam memberikan pernyataan terkait jumlah kerugian akibat banjir.
“Ada beberapa statemen yang dikeluarkan atas nama Pemerintah berubah-rubah terkait dengan jumlah kerugian akibat banjir. Ini menunjukkan ketidakjelasan data kerugian karena faktor lemahnya koordinasi Pemerintah,” ujar Tamsul.
Dirinya juga menuntut, agar Pemerintah transparan dalam hal bantuan dari donatur yang disalurkan melalui Pemkab Sampang.
Selain itu, Pemerintah juga dituntut untuk transparan terkait jumlah bantuan dari donatur, serta data korban banjir yang menjadi sasaran penerima bantuan.
“Ada banyak bantuan yang masuk ke Sampang, Pemkab harus transparan berapa besar bantuan itu. Baik yang berupa fisik maupun non fisik, serta sembako dan lain-lainnya,” tegasnya. (aji)
Editot: Buyung Pambudi