Mabes K-Conk: “Kami Merusak? Itu Fitnah!”

image
Mabes K-Conk: “Kami Merusak? Itu Fitnah!”

Maduracorner.com, Bangkalan – Isu kasus anarkhis oleh sekelompok supporter pasca ujicoba PMU melawan Batam FC beberapa hari lalu terus bergulir. Aksi premanisme di jalanan di sekitar Kecamatan Prenduen, Sumenep tersebut langsung mendapat bantahan oleh Mabes K-Conk Mania. Saat ditemui jumat sore (28/12), Presiden K-Conk Mania Jimhur Saros membantah keras tudingan bahwa K-Conk yang melakukan aksi tersebut.

“Berdasarkan laporan di lapangan, tidak ada anggota kami yang terlibat!”, tegas Jimhur Saros. Menurut nya, setelah pertandingan usai, rombongan K-Conk Mania dari Bangkalan dan Sampang lewat jalur utara dari Sumenep ke arah barat. Hal ini karena memang akan mampir sejenak di sekretariat K-Conk Bandhel Pantura, salah satu korwil K-Conk Mania di daerah Banyuates, Sampang. “Semua rombongan Mabes mampir disana (Banyuates) dengan melewati jalur pantura Madura. Sementara kejadiannya di jalur selatan. Jadi mustahil kami lewat jalan Prenduen”,tambah Jimhur dengan nada tinggi.

Hal senada dibenarkan Akbar, Ketua Korwil K-Conk Bandhel. Akbar mengatakan, rombongan Mabes memang lewat jalur utara dengan menggunakan kendaraan roda empat dan sebagian dengan roda dua. “Bagaimana mungkin rombongan Mabes K-Conk yang dituding. Kami sama sekali tidak lewat Prenduen saat pulang dari Sumenep”,tegasnya.

Cerita lain dituturkan oleh Diduk, Ketua Korwil K-Conk Slebor. Menurutnya, di Pamekasan memang ada 3 korwil K-Conk yang berada dibawah komando Mabes K-Conk Mania Bangkalan. Selain K-Conk Slebor juga ada K-Conk Apoy dan K-Conk Teja Tahanan 14. Diduk memastikan bahwa pelaku pengrusakan tersebut bukan dari ketiga korwil K-Conk Pamekasan tersebut. Salah satu alasannya adalah, ketiga korwil ini hanya memberangkatkan sedikit anggotanya ke Sumenep.

“Dari kami yang berangkat saat itu sedikit sekali. Dari K-Conk Teja Tahanan 14 cuma 3 orang. Slebor hanya 4 orang termasuk saya. K-Conk Apoy Cuma belasan orang. Itupun kami pulang tidak konvoi tapi pulang sendiri-sendiri saat itu”,terang Diduk. “Logikanya, bagaimana mungkin kami yang hanya segelintir bisa menakut-nakuti pemakai jalan lain. Sementara keterangan saksi mata, pelakunya banyak hingga puluhan orang”,tambah pria bertubuh subur asal Kelurahan Parteker Kota Pamekasan tersebut. Diduk pun memastikan tidak ada satupun anggota dari K-Conk Pamekasan yang terlibat.

Bantahan senada diutarakan Mamad Taufik, Pengurus Divisi Agitasi dan Propaganda Mabes K-Conk Mania. Menurutnya, itu hanya fitnah untuk menjelekkan nama K-Conk Mania. Menurut pria yang juga asal Teja Pamekasan ini, selama mendukung PMU baik di Madura maupun saat tour ke luar Madura, K-Conk tidak pernah berbuat anarkhis. “Di daerah orang kami tidak merusak. Bagaimana mungkin kami bertingkah ala preman di daerah kami sendiri, Madura. Selain akan merusak citra K-Conk, itu bisa menjelekkan PMU sebagai klub kebanggaan masyarakat Madura sendiri”,tegasnya.

Tanpa bermaksud menuding pihak manapun, Taufik berharap aksi anarkhis serupa tidak terjadi lagi. Ia mengajak seluruh komponen pendukung PMU untuk menjaga nama baik supporter maupun PMU. “Baik K-Conk, Taretan maupun Peccot, hayo saling menjaga. Tidak usah merusak. Toh kita mendukung tim kebanggaan yang sama”,pungkasnya. (mad)

Pos terkait