
SAMPANG, Maduracorner.com, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trunojoyo Madura Kelompok 51 mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai penerapan teknologi biopori di Desa Klobur, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Senin (08/01/2023).
Sosialisasi dimulai pukul 20.00 sampai 21.00 WIB yang bertempat di Balai Desa Klobur. Sosialisasi mengenai teknologi biopori dilakukan sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan mengenai krisis air atau kekurangan air dan pengelolaan sampah organik di Desa Klobur.
Biopori adalah lubang resapan yang sengaja dibuat dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan yaitu berdiameter 10 sampai 30 cm dan panjang 30 cm sampai 100 cm. Lubang resapan biopori dapat ditutupi dengan sampah organik yang berfungsi sebagai penyerap air ke dalam tanah dan membuat kompos secara alami. Biopori akan meningkatkan perkolasi air hujan ke dalam tanah, mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air, dan memperbaiki kesehatan tanah.
Maulana Totty Hidayat sebagai penyaji materi mengatakan bahwa adanya penerapan biopori di Desa Klobur setidaknya dapat mengatasi permasalahan kekurangan air dan menjadikan lubang biopori sebagai tempat penampungan air, sekaligus media untuk mengola sampah organik menjadi pupuk kompos.
“Penerapan teknologi biopori bisa dijadikan solusi atas permasalahan kekurangan air yang terjadi di Desa Klobur, hal tersebut karena biopori dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air, meningkatkan kualitas tanah, serta sebagai media pengelolaan sampah organik” ujarnya.
Sementara itu, masyarakat Desa Klobur menunjukan respon yang positif terhadap adanya penerapan biopori yang akan dilakukan oleh Mahasiswa KKN 51 Universitas Trunojoyo Madura.
Masyarakat mengungkapkan bahwa biopori merupakan inovasi yang keren dan berharap bahwa dengan penerapan biopori permasalahan dibidang pertanian akibat tanah yang kering serta masalah kekurangan air dapat terselesaikan.
Sebagian dari mereka bahkan ingin segera mengimplementasikannya dengan konsep yang sama, namun dengan cara yang sedikit berbeda dan menggunakan ukuran biopori yang lebih besar, supaya dapat menunjukan hasil yang semakin maksimal.
“Inovasi biopori sangat keren, saya berharap itu akan benar-benar berhasil dalam meyelesaikan permasalahan kerkurang air serta permasalahan di bidang pertanian yang disebabkan oleh tanah yang kering. Saya ingin membuatnya dengan ukuran yang lebih besar, supaya air yang tertampung dalam tanah semakin banyak dan tanah akan lebih subur karena sampah organik didalamnya”
Kelompok KKN 51 UTM beranggotakan 15 mahasiswa, yaitu: Muhammad Nouval, Mela Kristina Tanjung, Atikha D. Parolina, Muhammad Arief Febryanto, Indy Rakmahwati Pratiwi, Irma Nurhasanah, Ika Julia Putri, Eka Putri Wulandari, Maulana Totty Hidayat, Yufli Firmansyah, Alief Syava Arya K., Muhammad Harun Al Rasyid, Dertha Elfira, Brilian Nanda Arifian, dan Nur Hidayah. (Red).